Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Time Blocking, Bukan Sekadar Cara untuk Mengatur Waktu

30 September 2024   07:00 Diperbarui: 2 Oktober 2024   17:24 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era yang serba cepat dan penuh tuntutan ini, banyak dari kita terjebak dalam lautan pekerjaan dan tanggung jawab yang seakan tak ada habisnya. Dalam usaha untuk tetap produktif, kita sering kali berjuang melawan gangguan, multitasking, dan tekanan waktu yang mengganggu fokus. 

Namun, di tengah tantangan ini, ada sebuah metode yang semakin populer dan terbukti efektif: time blocking. 

Teknik ini bukan sekadar cara untuk mengatur waktu, tetapi juga sebuah pendekatan yang dapat mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dengan waktu kita.

Time blocking berfungsi seperti peta. Dalam teknik ini, hari kamu akan dibagi menjadi blok-blok waktu yang didedikasikan untuk tugas tertentu. Setiap blok dialokasikan untuk satu kegiatan atau jenis pekerjaan. 

Misalnya, dari jam 9 hingga 11 pagi, kamu fokus pada proyek A, sementara dari jam 11 hingga 12, kamu menjawab email. 

Dengan cara ini, kamu tidak hanya menciptakan struktur dalam rutinitas, tetapi juga menghindari godaan untuk beralih dari satu tugas ke tugas lain---sebuah kebiasaan yang sering kali menguras energi dan mengurangi produktivitas.

Manfaat time blocking

Time blocking menawarkan berbagai manfaat yang nyata dan relevan dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, teknik ini dapat meningkatkan fokus. Dengan menjadwalkan waktu khusus untuk setiap tugas, kamu bisa meminimalkan gangguan dan menghindari distraksi. 

Ketika kamu tahu bahwa hanya ada dua jam untuk menyelesaikan proyek tertentu, kamu cenderung lebih berkonsentrasi dan menjauhi aktivitas yang kurang produktif.

Selain itu, time blocking juga efektif mengurangi stres. Ketika kamu memiliki rencana yang jelas untuk hari itu, rasa kewalahan karena tugas-tugas yang menumpuk bisa berkurang. Penelitian dalam bidang psikologi menunjukkan bahwa otak manusia memiliki keterbatasan dalam memproses banyak informasi sekaligus. 

Ketika kita mencoba multitasking, kualitas pekerjaan sering kali menurun, dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas malah lebih lama. Dengan menerapkan time blocking, kamu memberi izin pada diri sendiri untuk fokus sepenuhnya pada satu tugas dalam satu waktu, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas hasil kerja.

Mengelola energi juga merupakan manfaat penting dari time blocking. Setiap orang memiliki ritme energi yang berbeda—ada yang lebih produktif di pagi hari, sementara yang lain merasa puncak energi mereka datang di sore atau malam hari. Dengan mengalokasikan waktu sesuai dengan ritme energi pribadi, kamu dapat memaksimalkan produktivitas harianmu. 

Banyak tokoh sukses, seperti Elon Musk dan Cal Newport, menggunakan teknik ini untuk mengatur hari mereka. Newport, dalam bukunya Deep Work, menekankan pentingnya fokus yang mendalam dan pengelolaan waktu tanpa gangguan untuk mencapai hasil terbaik.

Rencana kerja harian. Foto: freepik.com/freepik
Rencana kerja harian. Foto: freepik.com/freepik

Menerapkan time blocking dalam kehidupan sehari-hari

Menerapkan metode time blocking dalam keseharian sebenarnya tidaklah rumit. Kamu hanya perlu mengikuti beberapa langkah sederhana berikut untuk memulainya:

1. Tentukan prioritas

Sebelum mulai membuat jadwal, luangkan waktu untuk mengidentifikasi tugas-tugas yang paling penting bagi kamu. Buat daftar semua kegiatan yang perlu diselesaikan, lalu tentukan mana yang paling mendesak atau paling bernilai untuk dilakukan.

2. Buat jadwal yang fleksibel

Setelah mengetahui prioritas, alokasikan blok-blok waktu di kalender kamu untuk setiap tugas. Pastikan kamu juga memberikan waktu untuk istirahat atau hal-hal tak terduga, sehingga jadwal tidak terlalu kaku dan tetap memberikan ruang bagi kamu untuk bernafas dan menjaga kesegaran. 

3. Patuh pada jadwal dengan realistis

Cobalah sebisa mungkin untuk mengikuti jadwal yang sudah dibuat. Jika ada gangguan atau hal tak terduga, jangan merasa bersalah. Catat gangguan tersebut, lalu kembalilah ke jalur semula dengan tenang, tanpa memberi tekanan pada diri sendiri.

4. Tinjau dan sesuaikan secara berkala 

Setelah menjalankan time blocking selama beberapa waktu, evaluasi efektivitasnya. Apakah kamu merasa lebih produktif dan teratur? 

Apakah ada tugas yang sebenarnya membutuhkan lebih banyak waktu dari yang kamu alokasikan? 

Jangan ragu untuk menyesuaikan jadwal kamu sesuai kebutuhan, karena fleksibilitas adalah kunci agar metode ini terus berjalan dengan baik.

Pada akhirnya, time blocking membantu kita bekerja dengan lebih cerdas, bukan lebih keras. Dengan perencanaan yang matang dan kesadaran terhadap ritme kerja pribadi, teknik ini dapat membawa perubahan positif dalam produktivitas dan keseimbangan hidup.

Mulailah menjadwalkan waktu Kompasianer hari ini, dan rasakan perubahannya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun