Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Memulai Senin dengan Ringan, Menggunakan Strategi Pomodoro untuk Mengatur Waktu dan Tugas

23 September 2024   07:00 Diperbarui: 23 September 2024   08:59 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: freepik.com/Drazen Zigic 

Hari Senin sering kali menjadi tantangan bagi banyak orang. Tugas menumpuk, tenggat waktu semakin dekat, dan sisa-sisa kemalasan akhir pekan masih terasa. 

Namun, ada solusi efektif untuk mengatasi penumpukan tugas di awal minggu yaitu dengan menggunakan teknik manajemen waktu pomodoro.

Teknik pomodoro dikembangkan oleh Francesco Cirillo pada akhir 1980-an, kata pomodoro yang berarti "tomat" dalam bahasa Italia, diambil dari alat timer berbentuk tomat yang digunakan Cirillo saat pertama kali memperkenalkan teknik ini. 

Prinsipnya adalah memecah waktu kerja menjadi sesi 25 menit yang intensif, diikuti dengan istirahat singkat selama 5 menit. Setelah empat sesi, pengguna dapat beristirahat lebih lama, sekitar 15-30 menit.

Mengapa teknik pomodoro efektif dan apa manfaatnya?

Teknik ini sangat efektif untuk beberapa alasan. Pertama, pembagian waktu kerja menjadi interval kecil membantu mengurangi risiko kelelahan mental. 

Studi dari American Psychological Association menyatakan bahwa fokus selama periode singkat diselingi istirahat dapat meningkatkan performa kognitif dan memperbaiki daya ingat. 

Pomodoro juga membantu menjaga motivasi karena setiap tugas yang terselesaikan dalam satu sesi memberikan rasa pencapaian kecil yang signifikan.

Kedua, teknik ini mendukung manajemen tugas yang lebih efisien. Menggunakan timer membuat waktu menjadi lebih nyata, sehingga dapat menghindari penundaan. 

Menurut penelitian dari Journal of Experimental Psychology, penggunaan batasan waktu dapat mengurangi kecenderungan seseorang untuk menunda pekerjaan, yang sering menjadi masalah besar di awal minggu kerja.

Penelitian dari Universitas Utrecht di Belanda mengungkapkan bahwa teknik seperti pomodoro meningkatkan deep work atau kerja mendalam, yang memungkinkan individu mencapai hasil optimal dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan kerja tanpa struktur. 

Metode ini juga banyak diaplikasikan di perusahaan teknologi seperti Google dan Apple, di mana karyawan didorong untuk memanfaatkan interval waktu fokus untuk meningkatkan produktivitas mereka.

Ilustrasi teknik pomodoro. Foto: pinterest.com/Leftovers
Ilustrasi teknik pomodoro. Foto: pinterest.com/Leftovers

Langkah-langkah memulai teknik pomodoro di hari senin

1. Susun daftar tugas secara terperinci
Membuat daftar tugas menjadi langkah awal yang penting, prioritaskan tugas yang paling mendesak dan bagi setiap tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan spesifik. 

Setiap bagian ini dapat dialokasikan menjadi satu atau lebih pomodoro sesuai dengan tingkat kerumitannya. Membagi tugas besar ini tidak hanya membuat pekerjaan terasa lebih ringan, tetapi juga membantu kamu melihat progres secara bertahap, sehingga meningkatkan motivasi kerja. 

2. Gunakan Timer untuk mengatur sesi 25 menit 
Gunakan timer—bisa berupa aplikasi, jam tangan, atau alat dapur sederhana—dan setel waktu selama 25 menit. Selama waktu ini, fokuslah sepenuhnya pada satu tugas. 

Riset Universitas California menunjukkan bahwa butuh 23 menit untuk memulihkan fokus setelah terganggu, sehingga penting untuk menghindari gangguan seperti ponsel atau media sosial. 

Ilustrasi istirahat singkat dalam bekerja menggunakan teknik pomodoro. Foto: freepik.com/zinkevych 
Ilustrasi istirahat singkat dalam bekerja menggunakan teknik pomodoro. Foto: freepik.com/zinkevych 

3. Berikan istirahat singkat selama 5 menit 
Setelah menyelesaikan satu sesi pomodoro, berikan diri untuk istirahat singkat selama 5 menit. Manfaatkan waktu ini untuk merilekskan pikiran—bisa dengan melakukan peregangan, berjalan kaki sebentar, atau minum air. 

Jangan remehkan pentingnya istirahat ini. Penelitian dari Cognitive Psychology Journal menunjukkan bahwa istirahat singkat di antara sesi kerja yang intensif dapat mempercepat pemulihan energi mental dan meningkatkan kemampuan konsentrasi pada sesi berikutnya. 

Dengan cara ini, otak memiliki waktu untuk "reset," sehingga lebih siap menghadapi tugas berikutnya. 

4. Ulangi siklus hingga 4 kali sebelum istirahat panjang 
Lakukan empat kali pomodoro sebelum mengambil istirahat lebih panjang, sekitar 15-30 menit. Ini adalah waktu yang baik untuk beristirahat sepenuhnya, seperti berjalan-jalan sebentar atau makan camilan sehat. 

Studi dari The National Institutes of Health menunjukkan bahwa istirahat panjang ini dapat meningkatkan produktivitas hingga 15-20%. 

5. Evaluasi progres dan sesuaikan strategi 
Setelah beberapa siklus pomodoro, apakah ada tugas yang memerlukan lebih banyak waktu dari yang diperkirakan? Apakah kamu merasa sudah cukup produktif? 

Teknik pomodoro dirancang untuk fleksibel—jika suatu tugas membutuhkan lebih dari satu sesi, jangan ragu untuk melanjutkannya ke sesi berikutnya. 

Namun, tetap perhatikan batasan waktu agar tidak terjebak dalam perfeksionisme yang berlebihan. Jika satu tugas membutuhkan dua atau tiga sesi, lanjutkan dengan tenang dan hindari merasa terbebani oleh tenggat waktu yang tidak realistis.

Dengan strategi ini, pomodoro tidak hanya membantu kamu mengatur waktu lebih baik di hari senin, tetapi juga menciptakan ritme kerja yang lebih seimbang dan terukur sepanjang minggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun