Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kopi On The Go: Transformasi Bisnis Kopi dengan Gerobak Sepeda Masa Kini

17 September 2024   13:32 Diperbarui: 18 September 2024   07:15 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kopi kekinian dengan gerobak sepeda. Foto: dokumentasi pribadi/choirunnisa

Aspek ramah lingkungan adalah keunggulan lain yang sangat relevan dalam dunia usaha saat ini. 

Sepeda sebagai alat transportasi tidak menghasilkan emisi karbon, yang menjadikan bisnis ini selaras dengan tren keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan. 

Ilustrasi cuaca menjadi tantangan kopi kekinian dengan sepeda gerobak. Foto: dokumentasi pribadi/choirunnisa
Ilustrasi cuaca menjadi tantangan kopi kekinian dengan sepeda gerobak. Foto: dokumentasi pribadi/choirunnisa

Tantangan yang dihadapi

Meskipun menawarkan banyak manfaat, bisnis gerobak kopi sepeda menghadapi beberapa tantangan. 

Cuaca adalah salah satu kendala utama, terutama di negara tropis seperti Indonesia yang memiliki musim panas dan hujan. 

Operasional bisa terganggu saat hujan turun, yang berpotensi mengurangi jumlah pelanggan dan menghambat penjualan. 

Beberapa pelaku usaha mengatasi hal ini dengan menambahkan kanopi portabel atau menjual produk di lokasi-lokasi yang terlindungi.

Persaingan bisnis di sektor kopi juga semakin ketat. Banyaknya gerobak kopi yang bermunculan di kota-kota besar membuat persaingan semakin tajam. 

Pelaku usaha harus terus berinovasi, baik dari segi menu maupun pelayanan, untuk menarik pelanggan dan tetap relevan.

Selain itu, keterbatasan kapasitas dalam gerobak kopi sepeda dapat menjadi kendala ketika permintaan sedang tinggi, terutama saat berada di acara besar atau festival. 

Pengusaha harus pintar-pintar mengelola stok dan bahan baku, karena ruang penyimpanan yang terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun