Yang diperlukan adalah pendekatan yang lebih bijak, seperti memberikan instruksi yang jelas, struktur yang konsisten, dan memberi waktu ekstra bagi mereka untuk menyelesaikan tugas.
Membongkar stigma melalui pendidikan
Mengubah stigma anak nakal pada anak ADHD memerlukan edukasi dan kesadaran. Guru, orang tua, dan masyarakat luas harus memahami bahwa ADHD adalah kondisi yang nyata dan memengaruhi cara otak berfungsi.Â
Alih-alih memberikan label negatif, kita perlu melihat perilaku anak-anak ini dalam konteks yang lebih luas.
Dr. Russell Barkley, salah satu peneliti ADHD terkemuka, dalam penelitiannya menemukan bahwa anak dengan ADHD yang mendapat dukungan baik dari lingkungan mereka mampu mengatasi tantangan yang ada.Â
"Dengan strategi yang tepat, seperti teknik pengelolaan kelas yang ramah ADHD dan dukungan keluarga, anak-anak ini bisa tumbuh menjadi individu yang produktif dan berprestasi."
Mengakhiri stigma, membangun dukungan
Stigma "anak nakal" pada anak dengan ADHD adalah penghalang besar bagi perkembangan mereka. Pemahaman yang lebih mendalam tentang ADHD bisa membantu kita mengatasi kesalahpahaman ini.Â
Penting bagi para pendidik, orang tua, dan masyarakat umum untuk bekerja sama menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi anak-anak dengan ADHD, di mana mereka bisa tumbuh tanpa stigma dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Menghentikan stigma ini bukan hanya soal memberi label yang benar, tetapi tentang memberikan kesempatan kepada setiap anak, terlepas dari kondisi mereka, untuk berkembang sesuai potensinya.Â
Kita harus berhenti melihat anak ADHD sebagai "anak nakal" dan mulai melihat mereka sebagai anak yang penuh energi, kreatif, dan memiliki cara pandang unik terhadap dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H