Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aksara dan Masa Depan, Membangun Literasi untuk Generasi Mendatang

8 September 2024   20:48 Diperbarui: 8 September 2024   20:56 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi buku. Foto: freepik

Setiap tanggal 8 September, dunia memperingati Hari Aksara Internasional sebagai pengingat pentingnya literasi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. 

Literasi, yang dulu hanya diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis, kini memiliki dimensi yang lebih luas, terutama di era digital. Literasi modern tidak hanya tentang memahami teks, tetapi juga kemampuan untuk memproses dan memilah informasi digital, yang kini semakin berlimpah. 

Pada peringatan ini, kita diajak untuk merenungkan peran literasi di masa depan dan memahami bahwa tanggung jawab membangun generasi yang melek aksara ada di tangan kita semua.

Aksara: Kunci untuk Masa Depan

Aksara adalah fondasi dari setiap peradaban. Melalui aksara, pengetahuan diwariskan dari generasi ke generasi. 

Di era digital, peran aksara tetap signifikan, meskipun bentuknya telah berubah. Kita tidak lagi hanya bergantung pada buku cetak atau tulisan tangan, tetapi juga pada platform digital, seperti blog, e-book, dan media sosial, yang semuanya menyampaikan pesan melalui berbagai bentuk aksara.

Peringatan Hari Aksara Internasional tidak hanya menjadi refleksi tentang pentingnya kemampuan dasar ini, tetapi juga pengingat bahwa literasi harus terus berkembang mengikuti zaman. 

Generasi mendatang memerlukan kemampuan literasi digital yang kuat agar mampu menghadapi tantangan informasi yang semakin kompleks. 

Literasi di era digital membutuhkan kecakapan yang lebih dalam mengolah informasi, membedakan mana yang benar dan yang salah, serta kemampuan untuk menyaring konten yang bermanfaat di tengah derasnya arus informasi.

Literasi sebagai Tanggung Jawab Bersama

Literasi, terutama di era digital, bukan lagi menjadi tugas satu pihak saja. Pendidikan formal memang berperan penting dalam mengajarkan kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi, tetapi peran keluarga, masyarakat, dan bahkan individu juga tak kalah penting. 

Hari Aksara Internasional seharusnya tidak hanya menjadi perayaan seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun literasi yang merata bagi semua.

Ilustrasi kegiatan literasi membaca di sekolah. Foto: dok.pri
Ilustrasi kegiatan literasi membaca di sekolah. Foto: dok.pri

Peran Keluarga dan Sekolah

Literasi dasar dimulai dari keluarga, dengan orang tua sebagai guru pertama. Penggunaan gadget dan akses internet yang kian meluas harus diimbangi dengan pengawasan dan arahan yang tepat agar anak-anak dapat memahami bagaimana memanfaatkan teknologi secara positif. 

Di sekolah, guru perlu tidak hanya mengajarkan kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mengintegrasikan literasi digital sebagai bagian dari kurikulum agar generasi muda siap menghadapi tantangan di dunia nyata.

Ilustrasi Tangerang Book Party. Foto: Tangerang Book Party via Grup Whatsapp
Ilustrasi Tangerang Book Party. Foto: Tangerang Book Party via Grup Whatsapp

Komunitas sebagai Pelopor Gerakan Literasi

Komunitas lokal, perpustakaan, dan pegiat literasi memiliki peran vital dalam menyebarkan kesadaran tentang pentingnya literasi.

Program-program literasi berbasis masyarakat, seperti perpustakaan keliling atau kegiatan membaca bersama, bisa menjadi cara efektif untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang mungkin belum memiliki akses penuh terhadap pendidikan formal.

Inisiatif semacam ini menunjukkan bahwa literasi adalah usaha kolektif, yang memerlukan keterlibatan semua pihak.

Ilustrasi Komunitas Buku Kompas. Foto: dok.pri/ tangkap layar
Ilustrasi Komunitas Buku Kompas. Foto: dok.pri/ tangkap layar

Pemerintah dan Swasta Berkolaborasi

Di sisi lain, pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam memastikan akses literasi yang merata. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah ketimpangan digital, di mana banyak masyarakat yang masih belum memiliki akses internet atau perangkat teknologi yang memadai. 

Program literasi digital yang inklusif, seperti pemberian akses internet gratis di sekolah atau penyediaan perangkat teknologi bagi keluarga kurang mampu, menjadi langkah penting untuk memastikan bahwa literasi tidak hanya terbatas pada kota besar, tetapi juga menjangkau pelosok negeri.

Tantangan dan Peluang di Era Digital

Meski perkembangan teknologi membawa tantangan tersendiri, ia juga menciptakan peluang besar untuk meningkatkan literasi. Dengan akses internet, masyarakat dapat belajar apa saja dari mana saja. 

Platform pembelajaran daring, e-book, video edukasi, dan berbagai sumber daya digital lainnya memungkinkan proses pembelajaran yang lebih fleksibel dan luas. 

Teknologi ini memudahkan penyebaran ilmu pengetahuan dan bisa menjadi alat yang sangat efektif dalam memberdayakan masyarakat, asalkan digunakan dengan bijak.

Namun, peluang ini tidak datang tanpa risiko. Misalnya, derasnya arus informasi justru memicu kebingungan dan kesulitan dalam membedakan informasi yang benar dan salah. 

Inilah pentingnya keterampilan berpikir kritis sebagai bagian dari literasi digital. Masyarakat tidak hanya harus bisa membaca dan menulis, tetapi juga harus mampu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memproses informasi digital dengan benar.

Literasi untuk Generasi Mendatang

Dalam memperingati Hari Aksara Internasional, kita diingatkan bahwa masa depan generasi mendatang sangat bergantung pada kualitas literasi yang mereka miliki. 

Oleh karena itu, membangun literasi bukan hanya tanggung jawab pendidik, tetapi juga tanggung jawab kita sebagai individu dan bagian dari komunitas.

Kita perlu memastikan bahwa generasi muda tidak hanya diajarkan cara membaca dan menulis, tetapi juga bagaimana menggunakan pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan dampak positif. 

Dengan kolaborasi yang kuat antara keluarga, sekolah, komunitas, pemerintah, dan sektor swasta, kita dapat membangun fondasi literasi yang lebih kokoh untuk masa depan yang lebih cerah.

Artikel ini mengaitkan pentingnya literasi di era digital dengan tanggung jawab kolektif dalam memperingati Hari Aksara Internasional.

Literasi digital menjadi kunci dalam menghadapi masa depan, dan peran setiap individu serta komunitas sangat penting untuk memastikan akses literasi yang merata bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun