Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Seorang Thinking extrovert yang senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nikmati Siomay Gerobakan, Langkah Mudah Menyokong Ekonomi Lokal

7 September 2024   11:48 Diperbarui: 7 September 2024   11:55 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siomay bumbu kacang. Foto: dokumentasi pribadi/choirunnisa

"Gerobak siomay bukan hanya simbol kewirausahaan kecil, tetapi juga pilar penting dalam ekonomi lokal. Usaha mikro ini sering kali merupakan sumber utama pendapatan bagi banyak keluarga, memainkan peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi komunitas."Prof. Siti Rahmawati, Ahli Ekonomi Sosial, Universitas Indonesia.

Siomay, camilan yang kini sangat populer di Indonesia, berasal dari Tiongkok, siomay dikenal dengan nama "shumai" dalam bahasa Mandarin. Shumai adalah pangsit kukus yang sering disajikan dalam menu dim sum di restoran-restoran Cina, dan sudah ada sejak abad ke-12 selama Dinasti Song.

Menurut Dr. A. C. Wong, seorang ahli kuliner Cina, "Shumai adalah salah satu contoh dari bagaimana makanan tradisional Tiongkok beradaptasi dan menyebar ke seluruh dunia, mengubah bentuk dan rasa sesuai dengan budaya lokal yang baru."

Siomay mulai dikenal di Indonesia sejak awal abad ke-20. Namun, baru pada tahun 1980-an dan 1990-an, siomay mulai dijajakan oleh pedagang keliling. 

Di Indonesia, siomay telah mengalami transformasi signifikan dengan cita rasa khas yang menggunakan daging ikan tenggiri. Siomay Indonesia kini menjadi favorit di kalangan masyarakat. 

Selain siomay itu sendiri, penjual siomay gerobakan juga menyediakan berbagai jenis pelengkap yang menambah kelezatan dan variasi, seperti tahu, kentang, kol, otak-otak, pare, serta telur rebus yang memberikan tambahan protein dan rasa yang unik. Semua ini dipadukan dengan bumbu kacang yang khas.

Gerobak siomay yang sederhana, dengan pengukus dan tempat penyimpanan bumbu, menjadi simbol kewirausahaan kecil yang melayani komunitas lokal. 

Menurut Prof. Siti Rahmawati, seorang ahli ekonomi sosial dari Universitas Indonesia, "Gerobak siomay adalah contoh dari bagaimana usaha mikro dapat berkembang dari modal kecil dan ketekunan. 

Mereka sering kali menjadi pilar penting dalam ekonomi lokal, menyediakan barang dan jasa yang sangat dibutuhkan sambil menciptakan lapangan kerja."

Dampak Sosial dan Ekonomi

Setiap pembelian siomay dari gerobak keliling membawa dampak ekonomi yang signifikan. Pedagang siomay sering kali merupakan pelaku usaha mikro yang mengandalkan penjualan harian untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 

Uang yang mereka terima digunakan untuk membeli bahan baku, membayar tagihan, dan seringkali juga untuk memperbaiki atau memperluas usaha mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun