Zaman sekarang, istilah hustle culture sudah tak asing lagi di telinga. Budaya kerja keras tanpa henti ini seakan menjadi mantra bagi generasi muda yang berambisi meraih kesuksesan.
Siapa sih yang enggak pengen sukses?Â
Tapi, dalam mengejar mimpi, kita seringkali terjebak dalam arus hustle culture. Kerja terus-menerus, tidur sedikit, dan mengorbankan waktu untuk hal lain demi mencapai tujuan.Â
Kedengarannya sih keren, tapi apakah kita sadar kalau gaya hidup seperti ini bisa membahayakan kesehatan mental kita?
Apa itu Hustle Culture?
Hustle culture adalah gaya hidup yang menomorsatukan kerja keras tanpa kenal lelah. Budaya ini mendorong individu untuk terus berproduksi, mengejar target, dan mengorbankan waktu istirahat demi mencapai tujuan.Â
Di era digital, dengan kemudahan akses informasi dan persaingan yang semakin ketat, hustle culture semakin subur.
Dampak Negatif bagi Kesehatan Mental
Burnout: Tekanan untuk selalu produktif dan mencapai target yang tidak realistis seringkali memicu kondisi burnout.Â
Kelelahan kronis, perasaan sinis, dan penurunan kinerja adalah beberapa gejala umum burnout.
Stres Kronis: Hustle culture menciptakan lingkungan yang penuh tekanan, sehingga memicu stres kronis. Stres yang berkepanjangan dapat merusak kesehatan fisik dan mental.