Gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar dapat mengganggu pengambilan keputusan yang rasional, mengurangi kemampuan individu untuk bekerja secara produktif, dan menghambat keterampilan perencanaan keuangan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam The American Journal of Psychiatry (2012) menemukan bahwa orang yang mengalami depresi berat lebih cenderung melakukan keputusan keuangan yang buruk, seperti pembelanjaan impulsif atau mengabaikan pembayaran utang.Â
Penurunan energi dan motivasi, yang merupakan gejala umum dari depresi, juga dapat membuat individu kesulitan mengelola keuangan mereka dengan baik, memperburuk situasi finansial mereka dan menciptakan siklus negatif antara kesehatan mental dan keuangan.
Utang dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana kondisi finansial, khususnya utang, memengaruhi kesehatan mental.Â
Sebuah meta-analisis yang dilakukan oleh The Lancet Psychiatry (2015) menemukan korelasi yang kuat antara jumlah utang dan peningkatan risiko gangguan mental.Â
Studi ini menunjukkan bahwa orang yang memiliki utang besar lebih mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan bahkan pemikiran bunuh diri. Utang yang menumpuk, terutama jika tidak dikelola dengan baik, dapat menciptakan tekanan psikologis yang signifikan, di mana individu merasa terperangkap dalam situasi yang tidak memiliki jalan keluar.
Selain itu, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Economic Psychology (2014) menyatakan bahwa utang dapat berdampak negatif pada harga diri seseorang.Â
Perasaan gagal karena tidak mampu memenuhi kewajiban finansial dapat menurunkan persepsi diri, yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan.Â
Penelitian ini menekankan pentingnya strategi pengelolaan utang yang efektif, baik melalui pendidikan keuangan maupun dukungan psikologis, untuk membantu individu menjaga kesejahteraan mental mereka.
Keseimbangan antara Kesehatan Finansial dan Mental
Memahami hubungan antara kesehatan finansial dan kesehatan mental membuka jalan bagi pendekatan holistik dalam menangani kedua aspek ini. Edukasi keuangan, misalnya, dapat menjadi alat penting dalam mengurangi stres terkait keuangan.Â
Dengan pengetahuan yang memadai tentang pengelolaan keuangan, individu dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan mengurangi risiko mengalami kesulitan finansial yang dapat berdampak pada kesehatan mental mereka.