Namun, konsumsi kopi yang berlebihan dapat membawa risiko tersendiri. Kafein adalah zat adiktif yang dapat menyebabkan ketergantungan pada konsumennya.Â
Gejala ketergantungan kafein dapat mencakup sakit kepala, kelelahan, dan suasana hati yang buruk ketika konsumsi kafein berkurang atau dihentikan.Â
Untuk beberapa orang, kopi kekinian dengan kandungan kafein tinggi dan gula tambahan mungkin memperburuk masalah ini, menjadikannya lebih sulit untuk mengontrol konsumsi.
Penting untuk diperhatikan bahwa reaksi terhadap kafein dapat bervariasi antara individu. Sementara beberapa orang mungkin merasa bermanfaat dengan konsumsi kopi, yang lain mungkin mengalami kecemasan, gangguan tidur, atau peningkatan detak jantung sebagai efek samping.Â
Keterikatan pada ritual konsumsi kopi kekinian bisa menjadi indikator bahwa seseorang sudah berada di jalur ketergantungan.
Menjaga Konsumsi dalam Batas Sehat
Untuk memanfaatkan kopi sebagai terapi mood tanpa terjebak dalam kecanduan, penting untuk mengatur konsumsi secara bijaksana. Para ahli merekomendasikan konsumsi kafein tidak lebih dari 400 miligram per hari, setara dengan sekitar empat cangkir kopi hitam.Â
Menghindari penambahan gula berlebihan dan menjaga variasi dalam pola konsumsi juga dapat membantu mengurangi risiko efek samping negatif.
Menikmati kopi kekinian bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat, asalkan dilakukan dengan kesadaran dan pengaturan yang tepat.
Mengerti batasan konsumsi dan memahami reaksi tubuh terhadap kafein akan membantu menjaga keseimbangan antara manfaat dan risiko, memastikan bahwa kopi tetap menjadi bagian positif dari rutinitas harian tanpa menjadi sumber kecanduan.
Dengan pendekatan yang tepat, kopi kekinian dapat menjadi lebih dari sekadar trend; ia bisa menjadi bagian dari strategi kesehatan mental yang efektif, memberikan dorongan energi dan suasana hati tanpa mengorbankan kesejahteraan secara keseluruhan.