1. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Analitis
Salah satu alasan utama mengapa sastra penting dalam kurikulum adalah karena kemampuannya untuk mengasah keterampilan berpikir kritis dan analitis. Karya sastra sering kali mengandung berbagai lapisan makna yang memerlukan interpretasi mendalam.
Sebuah studi oleh Applebee (1996) menunjukkan bahwa pembelajaran sastra yang efektif dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis, terutama dalam menganalisis teks yang kompleks dan memahami berbagai sudut pandang.
2. Peningkatan Empati dan Pemahaman Sosial
Sastra juga memiliki peran penting dalam meningkatkan empati dan pemahaman sosial siswa. Melalui karakter-karakter dalam cerita, siswa dapat merasakan dan memahami pengalaman hidup yang berbeda dari mereka sendiri.Â
Nussbaum (1997) dalam bukunya Cultivating Humanity menyatakan bahwa sastra dapat menjadi alat yang ampuh untuk mengembangkan empati, yang merupakan fondasi penting dalam membentuk masyarakat yang inklusif dan toleran.
3. Pengayaan Bahasa dan Ekspresi
Pembelajaran sastra memperkaya kemampuan berbahasa siswa, baik dalam hal kosakata, struktur kalimat, maupun gaya ekspresi. Gee (2004) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa eksposur terhadap berbagai bentuk sastra, seperti puisi, novel, dan drama, dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa secara lebih kreatif dan efektif.
4. Pemahaman Budaya dan Identitas Nasional
Di Indonesia, sastra tidak hanya dianggap sebagai alat untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, tetapi juga sebagai cara untuk menanamkan nilai-nilai budaya dan identitas nasional.Â
Melalui pembelajaran karya sastra lokal, siswa diajak untuk memahami dan menghargai warisan budaya bangsa. Sartono Kartodirdjo (1992) menekankan pentingnya sastra dalam membangun kesadaran sejarah dan identitas nasional di kalangan generasi muda.