Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Seorang Thinking extrovert yang senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika "Sastra Masuk Kurikulum", Pembelajaran Literasi yang Menyenangkan dalam Pembentukan Karakter dan Kompetensi

28 Agustus 2024   17:20 Diperbarui: 28 Agustus 2024   21:09 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perpustakaan keliling kota tangerang ke sekolah dalam rangka pembelajaran literasi. Foto: dokumetasi pribadi via Ms. Wawa (guru daqu school)

Ketika "Sastra Masuk Kurikulum", Pembelajaran Literasi yang Menyenangkan dalam Pembentukan Karakter dan Kompetensi

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, telah mengumumkan bahwa program Sastra Masuk Kurikulum akan mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2024/2025. 

Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan literasi siswa dengan memperkenalkan mereka pada berbagai karya sastra dari berbagai budaya dan periode waktu. 

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam Laporan Survei Minat Baca Masyarakat (2020) menunjukkan bahwa tingkat minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. 

Survei ini mengungkapkan bahwa hanya sekitar 60% penduduk Indonesia yang membaca buku dalam setahun terakhir, dengan kebiasaan membaca lebih sering ditemukan di kalangan orang dewasa dan pelajar.

Dalam studi komparatif yang dilakukan oleh World Culture Score Index (2021) disebutkan bahwa Indonesia tercatat memiliki tingkat membaca yang lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan. 

Studi ini menyoroti bahwa budaya membaca yang lebih kuat di negara-negara tersebut didorong oleh kebijakan pemerintah yang mendukung literasi serta keberadaan perpustakaan dan fasilitas publik yang memadai. Perbedaan ini menunjukkan perlunya kebijakan yang lebih efektif dan dukungan infrastruktur di Indonesia untuk meningkatkan minat baca . 

Pentingnya Pembelajaran Sastra dalam Pengembangan Literasi

Menurut Kemendikbudristek Nadiem Makarim, sastra memiliki banyak manfaat, termasuk membantu siswa berpikir kritis, mengasah sisi sosial dan emosional, serta meningkatkan empati. Program ini akan mencakup buku-buku sastra yang telah dikurasi oleh Kemendikbud dan akan digunakan dalam pembelajaran di kelas.

Salah satu tujuan sastra masuk kurikulum adalah untuk meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat. 

Pentingnya Pembelajaran Sastra dalam Pengembangan Literasi

1. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis dan Analitis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun