Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Seorang Thinking extrovert yang senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agar Mudah Melewati Kesedihan, Kenali 5 Tahap Kesedihan dari Elisabeth Kubler-Ross

19 Agustus 2024   11:48 Diperbarui: 19 Agustus 2024   14:04 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang yang sedang mengalami kesedihan. Foto: freepik.com

Agar Mudah Melewati Kesedihan, Kenali 5 Tahap Kesedihan dari Elisabeth Kubler-Ross

Kehidupan adalah perjalanan yang penuh warna, terdiri dari momen-momen bahagia dan tantangan yang tidak terduga. Di antara berbagai emosi yang kita alami, kesedihan adalah salah satu perasaan yang paling mendalam dan seringkali sulit untuk dihadapi. 

Kesedihan bisa datang dari berbagai situasi—kehilangan orang yang dicintai, kegagalan, kekecewaan, atau perubahan besar dalam hidup. Namun, yang menjadi tantangan utama bukanlah bagaimana kita menghindari kesedihan, melainkan bagaimana kita bisa melewati masa-masa sulit tersebut dengan lebih mudah.

Dalam menghadapi kesedihan, teori lima tahap kesedihan yang dikemukakan oleh Elisabeth Kubler-Ross memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana manusia umumnya memproses kehilangan. 

Teori ini, yang terdiri dari tahap penolakan, amarah, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan, menunjukkan bahwa kesedihan adalah sebuah perjalanan emosional yang kompleks. Meskipun setiap individu mengalami kesedihan dengan cara yang unik, memahami lima tahap ini dapat membantu kita mengenali perasaan kita sendiri dan orang lain, serta menemukan cara-cara untuk melewati kesedihan dengan lebih mudah.

Artikel ini akan membahas bagaimana kelima tahap kesedihan tersebut dapat menjadi panduan untuk melewati masa-masa sulit. Dengan pendekatan yang tepat, setiap tahap ini tidak hanya menjadi bagian dari proses kesedihan, tetapi juga kesempatan untuk refleksi, pertumbuhan, dan menemukan makna baru dalam kehidupan. 

Mari kita jelajahi cara-cara untuk menghadapi kesedihan melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang diri sendiri, serta dukungan dari orang-orang di sekitar kita, sehingga kita dapat melangkah maju dengan hati yang lebih tenang dan pikiran yang lebih jernih.

Lima Tahap Kesedihan Kubler-Ross

Elisabeth Kubler-Ross adalah seorang psikiater yang terkenal dengan teorinya tentang Tahapan Duka Kübler-Ross atau Model Lima Tahap Duka (Five Stages of Grief), adalah konsep yang pertama kali diperkenalkan dalam bukunya yang berjudul "On Death and Dying" pada tahun 1969. Model ini awalnya didasarkan pada penelitian Kübler-Ross terhadap pasien yang menghadapi penyakit terminal, tetapi kemudian diterapkan secara lebih luas pada berbagai bentuk kehilangan, termasuk kematian orang yang dicintai, perceraian, kehilangan pekerjaan, dan peristiwa traumatis lainnya.

Berikut adalah lima tahap tersebut dan bagaimana kesedihan yang tidak ditangani dapat berinteraksi dengan tahapan-tahapan ini:

1. Penolakan (Denial): Pada tahap ini, seseorang mungkin menolak untuk mengakui kenyataan dari situasi yang menyebabkan kesedihan. Mereka mungkin merasa tidak percaya atau menyangkal bahwa sesuatu yang buruk benar-benar terjadi. Jika kesedihan tidak ditangani, penolakan ini bisa memperpanjang ketidakmampuan seseorang untuk menerima kenyataan, membuat mereka terjebak di tahap ini lebih lama.

2. Marah (Anger): Setelah penolakan, seseorang mungkin mulai merasa marah terhadap situasi, orang lain, atau bahkan diri sendiri. Kemarahan ini adalah respons alami terhadap rasa ketidakadilan atau kehilangan. Namun, jika tidak diatasi, kemarahan bisa menjadi kronis, yang dapat merusak hubungan dan kesehatan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun