Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Seorang Thinking extrovert yang senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengaruh Jumlah Barang di Rumah dengan Tingkat Stres Seseorang

8 Agustus 2024   11:24 Diperbarui: 9 Agustus 2024   14:13 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah dengan minim barang (minimalis). Foto: Freepik

Penelitian oleh Cornell University: Studi yang dilakukan oleh Cornell University menemukan bahwa lingkungan yang teratur dan bebas dari kekacauan dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Penelitian ini menunjukkan bahwa ruang yang bersih dan teratur membantu mengurangi stres dan meningkatkan rasa kontrol dan kesejahteraan .

Ilustrasi buku goodbye things, hidup minimalis ala orang jepang karya Fumio Sasaki. Foto: Dokumen pribadi/Choirunnisa
Ilustrasi buku goodbye things, hidup minimalis ala orang jepang karya Fumio Sasaki. Foto: Dokumen pribadi/Choirunnisa

Dalam "Goodbye, Things," Fumio Sasaki membahas bagaimana hidup minimalis telah membantu mengurangi tingkat stresnya secara signifikan. Pengalaman pribadi Sasaki sangat relevan dengan temuan-temuan di atas. Berikut beberapa poin dari buku yang mendukung hubungan antara jumlah barang dan tingkat stres:

  1. Pengurangan Stres Melalui Decluttering: Sasaki menggambarkan bagaimana proses mengurangi barang-barang yang tidak perlu (decluttering) membantunya merasa lebih ringan dan bebas dari beban mental. Ini sejalan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa lingkungan yang bersih dan teratur dapat menurunkan kadar kortisol dan meningkatkan kesejahteraan mental.

  2. Peningkatan Fokus dan Produktivitas: Sasaki mencatat bahwa dengan memiliki lebih sedikit barang, ia dapat lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dalam hidupnya. Ini mendukung temuan dari Princeton University yang menyatakan bahwa kekacauan mengganggu kemampuan untuk fokus dan memproses informasi.

  3. Rasa Kontrol dan Kebebasan: Salah satu manfaat terbesar yang dirasakan Sasaki setelah mengadopsi hidup minimalis adalah meningkatnya rasa kontrol dan kebebasan. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Cornell University, yang menunjukkan bahwa lingkungan yang teratur dapat meningkatkan rasa kontrol dan kesejahteraan.

Ilustrasi decluttering. Foto: Freepik
Ilustrasi decluttering. Foto: Freepik

Bagaimana Cara Mengatasi Stres Akibat Banyak Barang?

Stres akibat banyak barang, atau yang sering disebut dengan clutter, memang bisa sangat mengganggu pikiran dan aktivitas sehari-hari. Untungnya, ada banyak cara efektif untuk mengatasinya. Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:

1. Identifikasi Sumber Stres

  • Tentukan area yang paling berantakan: Apakah itu lemari pakaian, meja kerja, atau ruang tamu?
  • Cari tahu penyebabnya: Apakah Anda sulit membuang barang, terlalu banyak membeli, atau tidak punya sistem penyimpanan yang baik?

2. Buat Rencana yang Realistis

  • Mulai dari yang kecil: Jangan langsung ingin membersihkan seluruh rumah dalam satu hari.
  • Bagi tugas menjadi beberapa tahap: Misalnya, hari ini membersihkan lemari pakaian, besok membersihkan meja kerja.
  • Tetapkan waktu yang spesifik: Misalnya, membersihkan selama 30 menit setiap hari.

3. Bersihkan dan Rapihkan

  • Keluarkan semua barang: Letakkan di atas tempat tidur atau lantai agar lebih mudah dilihat.
  • Pisahkan menjadi tiga tumpukan: Simpan, sumbangkan, atau buang.
  • Jangan ragu untuk membuang: Jika sudah lama tidak digunakan atau tidak memberikan kebahagiaan, sebaiknya dibuang.
  • Gunakan sistem penyimpanan yang efisien: Gunakan kotak, rak, atau lemari dengan label yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun