Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - mengurus rumah tangga

Thinking extrovert

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Bisnis: Daya Tarik Konsep Open Kitchen di Ramen Yuk!

27 April 2024   18:46 Diperbarui: 12 September 2024   18:17 3729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah persaingan bisnis kuliner yang semakin ketat, restoran perlu menghadirkan sesuatu yang lebih dari sekadar makanan enak. 

Salah satu inovasi yang kini banyak diterapkan adalah konsep open kitchen, yang telah berhasil menarik perhatian banyak pelanggan. 

Ramen Yuk!, sebuah restoran ramen di Cipondoh, adalah salah satu yang mengadopsi konsep ini dan menuai sukses. Mari kita telaah bagaimana konsep ini bekerja dari segi bisnis dan psikologis pelanggan.

Dari sudut pandang bisnis, open kitchen menawarkan transparansi yang sulit ditolak oleh pelanggan. 

Menurut penelitian dari Harvard Business Review (2018), pelanggan yang dapat melihat langsung proses memasak lebih cenderung merasa aman dan percaya terhadap makanan yang mereka konsumsi. Keterbukaan ini menghadirkan kepercayaan yang kuat antara restoran dan pelanggan.

Transparansi semacam ini, menurut studi tersebut, dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan memperkuat reputasi bisnis.

Hiburan gratis di setiap santapan

Selain meningkatkan kepercayaan, open kitchen juga memberikan nilai tambah dari segi hiburan. 

Pelanggan bisa menyaksikan koki yang sibuk meracik ramen dengan teknik-teknik yang kadang terlihat seperti seni tersendiri. Ini menciptakan pengalaman makan yang lebih menarik dibanding restoran biasa.

Secara psikologis, menyaksikan langsung proses memasak dapat memberikan rasa puas dan kebahagiaan. 

Sebuah penelitian dari Journal of Foodservice Business Research (2020) menunjukkan bahwa pelanggan yang terlibat secara visual dalam proses memasak cenderung merasa makanan yang mereka nikmati lebih memuaskan.

Meningkatkan engagement pelanggan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun