Sebagai perempuan bekerja ketika dihadapkan situasi untuk menjadi single parent mungkin jauh lebih siap dalam keuangan karena memang sudah memiliki penghasilan.Â
Bagaimana dengan perempuan yang hanya di rumah?Â
Pentingnya membangun tabungan keterampilan yang sewaktu-waktu bisa digunakan. Meski pun saat ini berkecukupan dari suami, kemampuan untuk menghasilkan uang tidak boleh hilang.Â
Saya mendapati beberapa perempuan sebagai ibu rumah tangga full time ketika dihadapkan situasi ketidakmampuan suami dalam keuangan.
Perempuan A selama hidupnya terbiasa membantu suami dari berjualan makan, meski pun saat itu belum bisa memasak tetapi dia belajar untuk bisa. Selain itu banyak hal yang dia pelajari, mulai dari mempelajari Alquran, menjadi MC, dan lainnya. Ketika dihadapkan takdir bahwa suami harus pulang terlebih dahulu, perempuan A masih bisa berpenghasilan dengan berjualan makanan, mengajar ngaji dan lainnya.Â
SementaraÂ
Perempuan B selama hidupnya sebagai ibu rumah tangga saja, hanya mengandalkan apa yang diberi suami. Tidak ada keinginan dalam belajar keterampilan menghasilkan uang. Ketika mendapatkan kondisi keuangan yang merosot tajam meskipun suami masih ada, dia tidak berdaya. Bingung mau memperoleh tambahan sumber penghasilan dari mana? Tidak punya keterampilan apapun selain menerima. Tubuhnya tidak terbiasa bekerja lebih.Â
Hidup adalah pilihan, terlalu khawatir dengan masa depan itu tidak boleh tetapi mempersiapkan segala sesuatu yang kemungkinan terjadi itu lebih baik.Â
Setelah tiga tahun hiatus dari belajar, mengamati banyak peluang memperoleh uang dari rumah. Beberapa bulan kebelakang saya baru memulai kembali membangun hidup untuk banyak menabung keterampilan.Â
Di era digital ini banyak sumber uang yang bisa didapat. Mulai kembali belajar dari nol tidak masalah, termasuk dalam menulis ini baru saya mulai kembali beberapa bulan lalu melalui blog kompasiana.Â
Mempelajari banyak hal baru tentang copywriting, SEO, dan lainnya. Setelah itu memberi ruang untuk mengenal diri kembali dengan tes sidik jari dari STIFIn, menggali potensi sesuai fitrah genetik yang Tuhan berikan. Mencoba menelaah kembali harus mengambil langkah kemana untuk upgrade diri.Â