Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Seorang Thinking extrovert yang senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bersyukur, Mudah Ketika Mendapat Berkah dan Sulit Ketika Mendapat Musibah

11 Maret 2024   12:21 Diperbarui: 11 Maret 2024   12:41 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar akurat.co

Allah SWT berfirman:
"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS Al-Hadid: 22).

Percayalah segala sesuatu yang terjadi dalam hidupmu adalah sesuatu yang sudah Allah SWT pilihkan sebaik-baiknya dan Allah SWT pilihkan dari resiko yang paling kecil untuk hambanya. 

Misalnya: pagi ini kamu kecopetan di Pasar, lalu ketika itu terjadi kamu berkata "seharusnya Saya tidak pergi ke Pasar supaya tidak kecopetan". Sepanjang hari kamu mengutuk kejadian hari itu.
Padahal bisa jadi takdir kecopetan itu sudah resiko paling kecil yang Allah SWT pilihkan. Dari kecopetan itu hanya uang atau harta lainnya yang hilang, bisa jadi kalau kita tidak pergi ke pasar, ada bahaya lain ketika kita di dalam rumah.

Rezeki dan Rasa Syukur


Kita terkadang lupa bahwa memiliki keluarga yang harmonis, badan yang sehat, teman-teman yang baik, tetangga yang baik merupakan rezeki besar yang juga harus disyukuri. Sering kita kaitkan rasa syukur hanya dari berapa rezeki (harta) yang kita miliki. 

Mudah mensyukuri rezeki jika yang didapat dalam jumlah yang besar dalam hitungan manusia, padahal ketika berapapun yang didapat yakinlan akan firman Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 7:
Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (Q.S. Ibrahim:7) 

Allah SWT sudah dengan jelas memberi petunjuk, kuncinya adalah bersyukur maka akan ditambah. 

Momentum Bulan Suci Ramadan, kita bisa mengambil hikmah bahwa:
Dengan berpuasa Ramadan kita merasakan lapar dan haus, kita menjadi lebih bersyukur di kala hari-hari lainnya kita masih bisa makan dengan enak dan kenyang, dan
Dengan berzakat fitrah, Allah SWT ingin memaksa kita untuk berbagi kepada sesama meskipun harta yang kita miliki tidak banyak, supaya kita tetap bersyukur dengan harta yang kita miliki dengan cara berbagi. 

Bersyukur di kala mendapat nikmat yang kita inginkan memang terasa mudah karena bahagia. Sebaliknya bersyukur di kala mendapat ujian atau musibah itu sulit dijalankan. Bukan berarti tidak bisa, semakin taat seorang hamba, pastilah dia sudah memasrahkan segala takdir hidupnya. Dengan berusaha menjadi taat kepada Allah SWT, InsyaAllah segala sesuatunya menjadi mudah untuk disyukuri. 

Sebagai penutup, yakinlah atas semua janji Allah SWT. Karena sesungguhnya janji Allah SWT itu pasti. 

Berprasangka baiklah kepada Allah SWT, seperti dalam firmannya :
Artinya: Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 216) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun