Mohon tunggu...
Choirunnisa
Choirunnisa Mohon Tunggu... Freelancer - mengurus rumah tangga

Seorang Thinking extrovert yang senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Malapetaka Fast Fashion terhadap Kelangsungan Energi untuk Lingkungan dan Kemajuan Indonesia

6 Februari 2024   08:13 Diperbarui: 12 Februari 2024   12:21 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana cara menjalankannya? 

1. Peran Pemerintah yang memiliki wewenang dan tanggungjawab penuh atas apa yang terjadi di Indonesia. 

Pemerintah harus sudah punya sistem pembuangan limbah pakaian secara merata agar lebih dekat ke Masyarakat dalam praktek nya. Pemerintah pusat dapat bekerja sama dengan pemerintahan di bawahnya sampai paling terkecil yaitu dengan Ketua RT dimana setiap RT harus ada tempat khusus untuk warganya yang ingin membuang sampah pakaian bekasnya. Membuat semacam Bank Sampah Pakaian, dan bisa diterapkan untuk jenis sampah daur ulang lainnya.

Teknisnya bisa dilakukan setiap bulan untuk pengumpulannya. Dari tingkat RT, dikumpulkan berdasarkan jadwal ke masing-masing RW, dan akan dihancurkan di tempat pengumpulan RW. Setalah itu baju dibawa ke tempat pengelolaan sampah kain yang dibuat Pemerintah di masing-masing Provinsi.

Sampai menghasilkan Kain baru hasil daur ulang yang bisa dijual kembali dan menghasilkan pendapatan bagi masyarakat dan negara. 

Seperti ini ilustrasinya. 

(Dokumentasi pribadi)
(Dokumentasi pribadi)

2. Peran Publik Figur yang mempunyai peran besar dalam mempengaruhi gaya konsumtif Masyarakat secara emosional karena seringkali melihat idolanya bergonta-ganti gaya busana. Publik figur harus mengkampanyekan penggunaan baju dan bagaimana cara membuang baju baju mereka setelah tidak lagi digunakan. Dari sekian banyaknya publik figur yang mau speak up untuk menggunakan pakaian yang berkali-kali satu diantaranya Cinta Laura. Dan itu dampak nya tidak terlalu besar. Karena Masyarakat kita lebih senang disuguhi penampilan Publik Figur dengan hedonismenya. Jadi kalau semua Publik Figur dipaksa dengan aturan Pemerintah maka sekian persen dapat mempengaruhi dalam pandangan Masyarakat dalam membeli pakaian dan cara pembuangannya. Merubah paradigma gonta-ganti style baju dengan "gpp pakai baju yang itu itu aja" "gpp pakai baju yang biasa aja, yang penting bersih dan rapih" "boleh membeli baju jika ada baju yang benar benar rusak tidak dapat lagi dipakai" Dengan demikian fokus masyarakat kita bukan lagi gaya bajunya tetapi fungsi dari baju itu sendiri, tidak lagi menganggap rendah orang yang memakai baju itu itu saja. Merubah fokus Masyarakat yang lebih mementingkan makanan bernutrisi, pendidikan, investasi, atau hal lain yang lebih bermanfaat untuk masa depan tidak hanya menjadi kotoran sampah yang membahayakan lingkungan dimasa yang akan datang. 

3. Industri Pakaian. Pemerintah harus meregulasi ulang izin industri pakaian. Buat aturan yang ketat, hanya yang menggunakan bahan yang aman dan jelas pembuangan limbahnya, dan memberi sanksi tegas bagi industri yang nakal. 

4. Setiap elemen Masyarakat. Dengan adanya upaya Pemerintah dalam pengelolaan sampah pakaian yang sudah dipaparkan sebelumya, dan ditambah dengan banyak nya campaign dari Publik Figur akan pengelolaan pakaian dari kapan harus membeli pakaian baru sampai ke pembuangan sampah pakaian. Tidak mustahil Masyarakat kita akan menjalankan apa yang sudah diupayakan dalam mendukung energi untuk lingkungan dan kemajuan Indonesia dimasa yang akan datang. Selain ke lingkungan dampak dari tidak fomo akan pakaian masyarakat bisa mengalihkan dana membeli pakaiannya untuk membeli makanan yang bernutrisi tinggi atau ke hal-hal lain yang lebih sehat dalam keuangannya seperti investasi. Artinya ketika ada penurunan dari industri fashion makan akan ada peningkatan di sektor lainnya. Jadi yang sebelumnya memiliki usaha fashion bisa beralih ke usaha lain. 

Jika semua peran itu dijalankan dengan benar, manusia hidup dengan konsep sustainable living dan slow living tidak mustahil Indonesia dapat merdeka dari sampah pakaian, keberlangsungan energi untuk lingkungan dan kemajuan Indonesia di masa yang akan datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun