Mohon tunggu...
Hasan El Jabir
Hasan El Jabir Mohon Tunggu... -

Hanya seorang mahasiswa Teknik Informatika di salah satu kampus ternama di Indonesia. Mengisi waktu luang dengan belajar programming dan merakit RIG komputer.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

OCD, Berbahayakah?

21 Juli 2014   14:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:43 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obsessive Compulsive Dissorder (OCD) adalah kelainan pada otak dan perilaku. OCD menyebabkan kecemasan yang parah pada orang yang terpengaruh. OCD melibatkan obsesi dan dorongan yang membutuhkan waktu cukup lama untuk menghilangkannya dan mengganggu aktivitas orang yang bersangkutan.

Secara sederhana, OCD dapat dimengerti sebagai berikut :

Bayangkan pikiran anda terpaku, pada satu hal tertentu...

Lalu pikiran ini dimainkan berulang-ulang di pikiran anda, lagi, dan lagi...

Tidak peduli apa yang anda lakukan...

Anda tidak menginginkan perasaan tersebut...

Bersama pikiran itu muncul kecemasan yang sangat kuat...

Kecemasan yang sangat mengganggu anda...

Kecemasan yang tak kunjung hilang...

Kecemasan adalah sistem peringatan dalam otak anda. Saat anda merasa cemas, anda merasa bahwa anda berada dalam bahaya. Kecemasan adalah emosi yang memberitahukan anda untuk merespon, bereaksi, dan melindungi diri anda.

Di lain kata, anda mungkin mengetahui bahwa kecemasan itu tidak masuk akal, tidak rasional, tetapi itu tetap terasa sangat nyata dan kuat.

Untuk apa otak anda berbohong?

Mengapa anda memiliki perasaan itu padahal itu tidak benar? Perasaan tidak pernah bohong, benarkan?

Sayangnya, jika anda memiliki OCD, perasaan itu berbohong. Jika anda memiliki OCD, sistem peringatan di otak anda tidak bekerja secara benar. Otak anda memberitahu bahwa anda dalam bahaya padahal tidak.

Saat ilmuwan membandingkan gambar otak manusia yang memiliki OCD, mereka melihat beberapa area di otak itu berbeda dari otak manusia yang tidak memiliki OCD.

Mereka yang tersiksa oleh OCD mencoba dengan susah payah untuk menghindar dari kecemasan yang tak berakhir.

Bagaimanakah OCD didiagnosis? Hanya terapis terlatih yang dapat mendiagnosis OCD. Terapis akan melihat kepada tiga tanda, yaitu :

1. Orang itu memiliki obsesi

2. Orang itu memiliki perilaku berulang-ulang.

3. Obsesi dan perilaku berulang itu membutuhkan banyak waktu untuk menghilangkannya dan mengganggu aktivitas penting seperti bekerja, sekolah, dan sebagainya.

Jika anda memiliki ketiga tanda itu, sebaiknya segera hubungi psikiater untuk mendapat pengobatan atau hubungi psikolog jika hanya sekadar konsultasi tanpa diberi obat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun