Mohon tunggu...
Dhavina Athena
Dhavina Athena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta - Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Sosiologi Komunikasi dalam Mengkaji Tragedi G30S/PKI di Indonesia

11 Juli 2024   11:02 Diperbarui: 11 Juli 2024   11:11 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada penghujung September 1965, Indonesia diselimuti tragedi kelam yang dikenal sebagai peristiwa G30S PKI. Peristiwa ini berlangsung selama dua hari, dari tanggal 30 September hingga 1 Oktober, dan melibatkan penculikan serta pembunuhan enam jenderal TNI AD oleh pasukan G30S. Tragedi ini menjadi titik balik sejarah, memicu perebutan kekuasaan antara Presiden Soekarno dan Letjen Soeharto. Perebutan kekuasaan ini berujung pada kejatuhan Soekarno dan naiknya Soeharto ke tampuk kepemimpinan.

Tragedi G30S PKI meninggalkan luka mendalam bagi bangsa, merenggut banyak nyawa, dan memicu pertumpahan darah di berbagai daerah. Peristiwa ini juga menandai awal mula Orde Baru yang berlangsung selama 32 tahun dan diwarnai pelanggaran HAM.

peran sosiologi komunikasi dalam peristiwa G-30S/PKI :

1. Komunikasi dan Propaganda:

G30S PKI memanfaatkan berbagai strategi komunikasi untuk memanipulasi opini publik dan mendapatkan dukungan, seperti propaganda, desas-desus, dan simbolisme.
Sosiologi komunikasi membantu kita memahami bagaimana komunikasi ini digunakan untuk mencapai tujuan politik dan bagaimana masyarakat meresponnya.

2. Media dan Konstruksi Realitas:

Media massa memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi dan membentuk opini publik tentang G30S PKI.
Sosiologi komunikasi membantu kita memahami bagaimana media memproduksi dan menyebarkan makna tentang peristiwa ini, serta bagaimana makna tersebut diterima dan diinterpretasikan oleh audiens.

3. Jaringan Sosial dan Mobilisasi Massa:

G30S PKI memanfaatkan jaringan komunis yang sudah ada untuk melancarkan aksinya, sedangkan Soeharto berhasil menggalang dukungan dari berbagai kelompok masyarakat, termasuk militer dan organisasi Islam, untuk melawan G30S PKI.
Sosiologi komunikasi membantu kita memahami bagaimana jaringan sosial terbentuk, dipelihara, dan digunakan untuk mencapai tujuan politik dalam konteks G30S PKI.

4. Ketimpangan Kekuasaan dan Ideologi:

Peristiwa G30S PKI mencerminkan ketimpangan kekuasaan dan ideologi yang ada di masyarakat Indonesia saat itu.
Sosiologi komunikasi membantu kita memahami bagaimana ketimpangan kekuasaan dan ideologi memengaruhi proses komunikasi dan interaksi sosial dalam konteks peristiwa ini.

5. Trauma dan Rekonsiliasi:

Peristiwa G30S PKI meninggalkan trauma mendalam bagi banyak orang di Indonesia.
Sosiologi komunikasi membantu kita memahami bagaimana trauma kolektif ini dapat diproses dan diatasi melalui komunikasi dan dialog antar kelompok masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun