Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Anak-anak Muda yang Sadar Lingkungan

15 Februari 2021   14:37 Diperbarui: 15 Februari 2021   14:56 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanaman pohon. Doc. KPA Pinoes

Pecinta alam identik dengan kelompok yang suka bertualang di alam bebas, sebut saja mendaki gunung atau berkemah di hutan. Mungkin, kegiatan itulah yang mewakili rasa cinta mereka terhadap alam. Apakah ada pecinta alam tanpa harus menggendong ransel atau mendirikan tenda, ada.

Akar Asa nama pecinta alam tersebut. Secara etimologi mungkin berasal dari kata akar dari bagian tumbuhan dan asa yang artinya harapan. Entahlah, saya hanya berimprovisasi saja, yang pasti mereka telah menanam akar yang akan memberikan harapan pada lingkungan mereka.

Organisasi yang berada di dusun Sleker Kopeng-Jawa Tengah ini bergerak dalam konservasi lingkungan. Sekilas ada 4 kegiatan yakni; konservasi mata air, pembuatan biopori, dan penanganan sampah. Sederhana sekali, karena bukan sebuah kegiatan ekspedisi, namun berupa bakti sosial.

Green house KPA Pinoes Doc. KPA Pinoes.
Green house KPA Pinoes Doc. KPA Pinoes.
Pagi ini mereka mengambil beragam jenis tanaman yang sudah dikembang biakan di green house milik KPA Pinoes Kopeng. Beberapa jenis tumbuhan seperti aren, akasia, puspa, dan beringin diangkut di 2 lokasi sumber mata air yakni kupu kethek dan kali kulon. Mereka akan manami lokasi tersebut dengan tumbuhan pengijauan. Harapannya agar air hujan bisa terserap dan tersimpan, sehingga mata air bisa terus mengeluarkan air.

Kegiatan yang kedua adalah pembuatan biopori di sekitar dusun kopeng. Saat ini, berkembannya pembangunan sangat minim sekali area resapan air kerena sudah tertutup dengan semen. Air hujan dengan mudahnya akan mengalir dipermukaan yang berpotensi menjadi aliran permukaan dan jika terakumulasi bisa bersifat merusak.

Pemasangan biopori secara simbolis doc.KPA Pinoes.
Pemasangan biopori secara simbolis doc.KPA Pinoes.
Dengan adanya biopori memberikan kesempatan sebagian air untuk terserap dalam tanah sekaligus membuat pupuk organik, karena kemasan bipenpori yang portabel dari pipa paralon. Biopori bisa saja setiap saat dipindah atau dibongkar pasang. Yang tidak kalah penting adalah penanganan sampah anorganik terutama plastik. Mereka membersihkan saluran-saluran air yang terdapat sampah yang tujuannya agar air dapat mengalir dengan baik dan sampah dapay ditangani dengan baik.

Biopori yang sudah terpasang doc.KPA Pinoes.
Biopori yang sudah terpasang doc.KPA Pinoes.
Kegiatan ini didukung oleh pemerintah Desa, Kecamatan, Koramil, Polsek, Badan lingkungan hidup, dan Taman Nasional Gunung Merbabu. Ini adalah kerakan percontohan untuk anak-anak muda yang sadar akar kerusakan lingkungan dan berupaya untuk memerbaiki dan menjaga. Mungkin benar kata Rita Ruby Hartland dalam lagu Gunung dan Pecintanya, inilah sahabat alam sejati tanpa belati yang menguliti.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun