Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Merbabu Menanam untuk Antisipasi Bencana Alam

10 Februari 2021   14:05 Diperbarui: 11 Februari 2021   16:50 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterlbatan masyarakat lokal dalam kegiatan berikut dengan Muspika Kecamatan (dok. KPA Pinoes).

Hari-hari ini, di saat intesitas hujan tinggi akan berkontribusi meningkatnya masa air. Apabila lingkungan memiliku kemampuan menyerap air, menahan air, atau mendistribusikan air dengan baik tentu saja tidak akan muncul masalah. Akan menjadi masalah, saat lingkungan lemah daya dukungnya sehingga tanah longsor dan banjirlah yang akan terjadi.

Bencana Akibat Hujan
Beberapa daerah di Indonesia mengalami serangkaian bencana yang disebabkan oleh hujan. Lingkungan dengan daya dukung lemah akan berkontribusi pada munculnya bencana alam seperti erosi, tanah longsor, dan banjir. Air tidak bisa diserap, tetapi menjadi aliran permukaan (run off) kemudian akan terakumulasi pada cekungan/sungai dan akan serentak turun ke bawah.

Pesan penting dari kegiatan ini adalah keterlibatan masyarakat setempat untuk menjaga dan merawat kawasan taman nasional. Masyarakat adalah garda terdepan, mereka juga sekaligus yang akan merasakan dampat dari lingkungan tersebut. Diharapkan, merekan akan merasa memiliki untuk bisa menjaga dan melestarikan lingkungan mereka agar benih-benih bencana tersebut tidak tumbuh dan berkembang.

Buruknya saluran air ikut memerparah laju air yang dari hulu dan jika meluap akan menyebabkan banjir. Tanah longsor terjadi saat tanah tidak bisa memertahankan dirinya dan lepas, penyebanya bisa karena air jenuh dan bisa melepaskan agregasi tanah.
Cegah Bencana

Usaha untuk mencegah itu semua bisa dilakukan dengan meningkatkan atau memerbaiki daya dukung lingkungan. Taman Nasioanl Gunung Merbabu sebagai daerah hulu bisa menjadi penyumbang dengan menjadi penyulut bom bencana jika tidak ditangani dengan baik. Daerah hulu akan menjadi awal mulai perjalanan air, jika sejak awal tidak dikendalikan makan akan berpotensi menjadi bencana alam banjir, erosi, atau tanah longsor.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memerbaiki lingkungan dengan cara menanam area yang tidak memiliki tutupan. Salah satu lokasi penanaman di Cengklok yakni sisi utara gunung Merbabu. Sisi utara berkontribusi menyumbangkan air untuk wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Penanaman pohon salam, beringin, dan puspa (dok,. KPA Pinoes).
Penanaman pohon salam, beringin, dan puspa (dok,. KPA Pinoes).
Merbabu Menanam

Lokasi yang ditanami ini berada dalam zona rimba. ZOna ini bermanfaat untuk Kawasan yang merupakan habitat atau daerah jelajah untuk melindungi dan mendukung upaya perkembangbiakan dari jenis satwa liar. Memiliki ekosistem dan atau keanekaragaman jenis yang mampu menyangga pelestarian zona inti dan zona pemanfaatan. Merupakan tempat kehidupan bagi jenis satwa migran.

Pohon pupsa yang usai ditanam (dok. KPA Pinoes),.
Pohon pupsa yang usai ditanam (dok. KPA Pinoes),.
Salah satu upaya untuk menjaga zona rimba adalah dengan Perlindungan dan pengamanan, terutama untuk ekologinya. Taman Nasional Gunung Merbabu bersama, Muspika Kec. getasan, MPA Tajuk, Kopeng, Batur, Pinoes, Relawan melakukan kegiatan Merbabu Nandur 2021.


Ada 3 jenis tanaman hutan yang ditanam yakni beringin, puspa, dan aren. Sebanyak 300 bibit tanaman yang ditanam dan sebagian bibit merupakan produksi dari green house milik KPA Pinoes-Kopeng. Harapannya dari kegiatan ini bisa menjadi momentum yang baik dalam menjaga dan merawat Gunung Merbabu agar memiliki daya dukung lingkungan yang mumpuni dan dapat merduksi potensi-potensi bencana alam. 

Keterlbatan masyarakat lokal dalam kegiatan berikut dengan Muspika Kecamatan (dok. KPA Pinoes).
Keterlbatan masyarakat lokal dalam kegiatan berikut dengan Muspika Kecamatan (dok. KPA Pinoes).
Adanya keterlibatan masyarakat bisa menjadi poin lebih dimana masyarakat sebagai mitra dari taman nasional. Masyarakat menjadi gada terdepan, kerena mereka bersentuhan langsung dengan lingkungan. harapannya kedepan adalah masyarakat bisa merasakan kontribusi mereka dalam menjaga dan merawat lingkungan, sehingga bencana itu tidak datang dan hutan tetap lestari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun