Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bagaimana Hand Sanitizer Dapat Membunuh Kuman?

17 Maret 2020   11:19 Diperbarui: 19 Maret 2020   17:38 5229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hand Sanitizer (sumber gambar: thehealthsite.com).

Gegara Covid-19, mengubah PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) melalui personal higeine. Kini beberapa orang tidak mau lepas dari yang namanya hand sanitizer. Mau berbagi, rasanya akan berpikir ulang.

Kandungan Hand Sanitizer 
Hand sanitizer, tercipta akan tuntutan masyarakat modern yang menghendaki kemudahan dan kepraktisan dalam menjadi kebersihan pribadi. 

Jika awalnya seseorang harus cuci tangan dengan sabun dan air bersih lengkap dengan 8 tahapannya. Kini cuci tangan dapat diwakili dengan hand sanitizer, asalh tangan sudah bebas dari kotoran.

Cuci tangan yang harus  menghadirkan sabun, air bersih, dan lap dirasa kurang praktis maka hand sanitizer menjadi pilihan praktisnya. Lantas ada apa di dalam hand sanitizer dan bagaimana cara bekerjanya sebagai antiseptik atau antimikroba?

Secara umum, hand sanitizer yang ada dipasaran mengandung alkohol 70% dan triklosan 1,5-2,5% dan tergantung produsenya. Ada juga beberpa tambahan lain seperti ekstrak lidah buaya, gliserin dan essensial oil atau minyak asiri.

Cara Kerja Hand Sanitizer
Sebelum melihat bagaimana bekerjanya, mari kita lihat siapa targetnya. Target penggunaan handsanitizer adalah mikroba seperti; jamur, bakteri, dan virus. Mikroba tersebutlah yang akan dihajar oleh zat-zat dalam hand sanitizer.

Dinding sel bakteri--slideplayer.com
Dinding sel bakteri--slideplayer.com
Secara umum, bakteri dan virus memiliki struktur yang tidak jauh berbeda, namun bakteri memiliki ukuran seribu bahkan sejuta kali lebih besar daripada virus. Salah satu komponen dinding sel bakteri dan virus terdiri dari protein dan inilah target empuknya. Protein mudah sekali rusak dan rentan.

Mudah rusaknya protein inilah yang menjadi titik lemahnya. Alkohol akan mendenaturasi dan menggumpalkan protein atau merusaknya. Bayangkan jika diding itu rusak atau jebol, maka isi di dalamnya akan keluar dan matilah organisme tesebut.

Bagaimana jika dia lolos tidak terkena siraman alkohol, masih ada zat lain yakni triklosan yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Jika dia terhambat dan tidak beranak pinak, maka matilah dia.

Masih ada senjata pamungkas dari beberapa hand sanitizer yang ditambahkan essensial olil atau minyak asiri. Selain untuk menciptakan aroma yang enak, harum dan menutupi aroma alkohol, minyak asiri mengandung senyawa flavanoid dan tanin. 

Flavanoid bekerja mirip dengan alkohol yakni mendenaturasi protein. Tanin bersifat antibakteri atau menghambat pertumbuhan bakteri.

Uji Kekuatan Hand Sanitizer
Cara kerjanya sangat sederhana, yakni merusak proteinnya dan jika tidak mempan maka akan dihambat. 

Bagaimana mengetahui cara bekerjanya apakah hand sanitizer itu ampuh atau tidak? Cara paling mudah adalah dengan melihat zona hambat pertumbuhan mikroba dan ini biasa dilakukan di laboratorium mikrobiologi.

Cawan petri yang sudah berisi agar untuk tempat tinggal mikroba akan ditempeli kertas yang sudah direndam dalam hand sanitizer. Dalam kurun waktu sekitar 48 jam cawan petri yang ada bakterinya akan menunjukan zona terang disekitar kertas tersebut.

Artinya kertas yang mengandung hand sanitizer itu udah menghambat pertumbuhan bakteri dan telah membunuh yang ada disekitarnya.

Uji ini mirip yang dilakukan untuk uji antibiotik. Cara yang kedua dengan membuay sumur di agar yang ditumbuhi mikroba. Sumur tersebut lalu diisi dengan hand sanitizer lalu di lihat zona terangnya.

Zona terang ujia antibakteri.oraljournal.com
Zona terang ujia antibakteri.oraljournal.com
Masing-masin ukuran zona terang memiliki artinya masing-masing. Jika zona hambat >20 mm (sangat kuat), 10-20 mm (kuat), 5-10 mm (sedang), dan 0-5 mm (lemah). 

Angka zona hambat tersebutlah yang digunakan untuk melihat kekuatan hand sanitizer sekaligus membuat formulasinya.
Lantas, mana yang terbaik antara cuci tangan atau hand sanitizer?

Jika melihat mana yang efektif maka cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang dilakukan dengan baik dan benar jauh lebih baik dibanding dengan penggunaan hand sanitizer.

Bagimana kalau keduanya, itu jauh lebih baik, yakni cuci tangan lalu pakai hand sanitizer, tetapi tetap harus bijak. Yang paling penting adalah perilaku hidup bersih dan sehat, hand sanitizer hanyalah alat.

Sumber Gambar Handsanitizer
Sumber gambar sel bakteri
Sumber Gambar zona terang anti bakteri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun