Dari depan Gua Sungai Ketaping, harus mendaki dengan jalan terjal dengan kemiring 45 derajat, kadang ada yang lebih. Parah lagi, kadang harus memanjat batuan gamping. Benar-benar Nyedeng.
Sekitar 1,5 jam kami mendaki dengan perbedaan elevasi sekitar 300 m. Kami berada di salah satu titik tertinggi di Bukit Raja. Habis tenaga kami dan kini dihadapkan pada gua vertikal.Â
Kata Pak Irawan, gua ini dalamnya 6 meter lalu ada teras, lalu turun lagi 10 meter. Bayangan saya sudah yang tidak-tidak, dan tidak ada opsi lain kecuali harus turun.
![Lorong gua batu nyedeng.](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/03/10/ketaping-lorong-gua-batu-nyedeng-jpg-5e6760ac097f36608704b162.jpg?t=o&v=555)
Akhirnya diputuskan "naik saja mas, tanggung guanya buntu dan cuma sekitar 13 meter". Akhirnya kami naik dengan jalan yang sama dan rasa yang berbeda.
Matahari sudah mulai condong ke barat. Langkah kaki kami mulai gontai untuk kembali ke base camp di Napal Melintang. Lelah, letih, dan kaki kadang gemetar, namun harus tetap berjalan. Akhirnya kami sampai di pertemuan sungai Ketari Kecil.
Kami melepas  lelah sembari melihat siapa tahu ada lintah yang masih nempel di tubuh kami. Benar saja, beberapa titik sudah terlihat darah yang mengering dan lintah sudah kenyang dan melepaskan diri. Ada satu yang masih tersisa, dia sudah gendut namun masih terus menghisap.