Menjelang petang tetiba ponsel menunjukan notifikasi pesan berbunyi "besok kosong, bantu pemadaman dan bawa alat panjat, saya jemput pukul 7 pagi". Saya mengiyakan, dan pukul 06.30 sudah dijemput lalu berangkatlah ke lereng timur Gunung Merbabu.
Sudah 2 hari petugas dari Taman Nasional Gunung Merbabu dan relawan berkemah di lereng timur Gunung Merbabu. Ada 2 titik api di bukit sebelah yang harus dipadamkan, namun apa daya ada sebuah jurang sedalam 50 meter membatasinya.Â
Jika harus memutar akan banyak membuang tenaga dan tidak ada jaminan mendapat jalan yang baik, pilihan terakhir adalah turun ke jurang.
Gunung Merbabu sudah ratusan hektar terbakar. Sebagian besar yang terbakar adalah kawasan dengan padang rumput atau sabana di atas ketinggian 2.000 m dpl. Mungkin sekitar 700 hektar, bisa juga lebih. Kali ini yang menjadi ancaman adalah kawasan hutan.
Hutan Gunung Merbabu yang kini semakin menyempit menjadi rumah terakhir bagi fauna endemik yang ada di sana. Elang Jawa beberapa kali ditemukan, ada yang mengatakan masih ada harimau, ada juga yang menemukan kijang. Yang pasti hewan-hewan tersebut tidak tinggal di sabana, namun di tepi hutan atau tengah hutan.
Kami mengontak petugas yang sudah ada di lapangan yang berkemah di pos 2. Mungkin kata warga setempat butuh waktu sekitar 2 jam perjalanan untuk mencapai lokasi tersebut. Tidak ada waktu lagi, karena kita berpacu dengan api.
Hutan-hutan primer kami masuki. Pohon-pohon besar nampak masih berdiri dengan kokoh. Kanopi hutan yang rapat membuat kami merasa nyaman berjalan. Pikiran saya, bagaimana jika hutan ini terbakar?
Bergegas kami segera menuju pos 2 dan sekitar pukul 10.00 kami sampai di lokasi. Petugas yang ada di sana memersilakan kami untuk istirahat dan mengisi tenaga kami yang sudah terkuras.Â
Sembari istirahat dan makan, kami menyusun strategi dalam operasi pemadaman ini. Disepakati akan menurunkan 6 personil untuk kegiatan ini sedangkan sisanya berjaga dan memantau dari berbagai sisi.
Pukul 11.00 kami bergerak ditepi jurang. Saya segera mengeluarkan peralatan seperti; tali, pita webbing, karabiner, deskender, ascender, dan seat harness, serta tidak lupa helm. Semua peralatan sudah tertata, kemudian segera masang jangkar penambat di sebuah pohon.