Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mencari Tahu Isi Gua Mesiu

1 November 2018   17:08 Diperbarui: 1 November 2018   17:27 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jelatang bulan yang banyak tumbuh di sana (dok.pri).

200 juta tahun yang lalu tempat ini adalah dasar lautan. Pada waktu itu, hewan-hewan karang berkumpul menjadi terumbu. Pada suatu waktu hantaman hebat antar lempeng bumi mengangkat ekosistem ini menjadi daratan. Tenaga tektonik yang luar biasa dan menjadikan tempat ini menjadi perbukitan, maka berdirilah tumpukan batuan gamping yang diberinama Bukit Raja.

Menuju Gua Mesiu

Masih di Bukit Bulan, Jambi. Pagi ini saat kantuk masih begitu terasa dan hawa dingin belum juga berlalu, kami harus bangun pagi. Kaki saya melangkah malas menuju tepian Sungai Limun yang menyeruakan hawa dingin. Tangan ini mencoba menggapai permukaan air, menampungnya lalu mengusap pada wajah. Segera mata ini melihat dunia. Hari ini cukup diawali dengan cuci muka.

Celana lapangan, kaos lengan panjang, kaus kaki tebal dan sepatu boot menjadi seragam lapangan kami. Hari ini, kami segerombolan peneliti hendak menuju Bukit Raja. Bukit raja adalah salah satu bukit di kawasan kars Bukit Bulan. Bukit Raja di pilih karena bukit paling tinggi dan luas untuk dijadikan obyek penelitian.

Usai sarapan pagi, penduduk Dusun Napal Melintangsudah menunggu di tepi jalan. Mereka adalah orang-orang lokal yang akan membantu penelitian kami. Mereka akan menjadi pemandu selama perjalanan kami dan menjadi orang yang menguasai daerah penelitian kami. Tanpa mereka, apalah kami yang tidak mengerti apa-apa.

Bukit Raja, salah satu bukit di kars Batu Bulan (dok.pri).
Bukit Raja, salah satu bukit di kars Batu Bulan (dok.pri).
Kami berjalan beriringan melewati jalan setapak. Kebun, sawah, ladang, dan hutan adalah jalan yang harus kami tempuh. Tujuan kami pertama adalah mulut Gua Mesiu. Gua ini adalah satu dari puluhan gua di kars Bukit Bulan. Gua Mesiu dipilih, karena menjadi salah satu sampel penilitian kami yang masih terjaga kondisinya.

Jarak dari Dusun melintang menuju Gua Mesiu berjarak sekitar 2,3 km dengan waktu tempuh 45 menit perjalanan. Jalan setapak yang kami lalui tidaklah mudah, karena konturnya yang naik turun. Bagi warga disini sudah terbiasa dengan medan seperti ini. Bagi pendatang baru seperti kami, cukup menguras nafas dan tenaga.

Akhirnya setelah 3 tanjakan dan 4 turunan sampailah kami di tepi sungai Katari. Sungai kecil dengan air yang jernih, dan ikan-ikan yang berenang bersliweran nampak kaget dengan kedatangan kami. Sepatu boot kami segera menghujam permukaan sungai dan kami berjalan sepanjang aliran sungai.

Mulut gua Mesiu (dok.pri).
Mulut gua Mesiu (dok.pri).
Mulut Gua Mesiu masih sekitar 50-an meter di atas kami. Kami harus masuk semak belukar dan membuat jalan setapak. Kami harus ekstra hati-hati, salah memegang tumbuhan kami bisa kena batunya. Yang cukup ditakuti ditempat ini adalah tanaman jelatang dan jelatang bulan. Jika terkena bulu dari daun ini akan menimbulkan rasa gatal dan terbakar. Suatu saat dari perjalanan ini saya merasakan betapa sakitnya daun ini.

Pekerjaan Peneliti

Setelah berjuang mendaki, akhirnya kami sampai. Keringat yang mengucur segera berubah menjadi air yang dingin. Di luar sana, suhu mencapai 32 derajat celcius. Begitu masuk Gua, suhu turun drasti hingga mencapai 21 derajat celcius. Tidak terbayangkan bukan, betapa nyamannya goa ini dengan pendingin alami. Entah bagaimana lorong-lorong goa ini menciptakan mikroklimatnya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun