Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bakti Alam Bumi Pancer

29 Agustus 2018   12:41 Diperbarui: 29 Agustus 2018   12:47 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu Marco, peselancar asal Maroko sudah menari-nari di atas gulungan ombal laut selatan. Sementara itu, peselancar cilik dari Pacitan menemani tamunya menuju ujung timur pantai Pancer sembara membawa papan selancarnya. 

Mereka berdua pagi ini akan menerobos dan menjinakan ombak di Teluk Pacitan. Suasana pagi dimana mentari masih hangatnya bersinar di Pancer Door-Pacitan.

Peselancar membelah ombak di Teluk Pacitan | dokpri
Peselancar membelah ombak di Teluk Pacitan | dokpri
Alarm dari ponsel mengagetkan yang masih terlelap pagi ini. Sesegara saya bangun, setelah itu mengenakan sepatu lari dan langsung menerobos hamparan cemara laut di Selatan Pacitan. Sebuah teluk melengkung mirip dengan ladam, pagi ini nampak memesona. Sesaat saya terkesima dengan hamparan pasir pantai yang pagi itu belum ada pengunjung.

Keindahan Pancer Door

Pagi ini saya menelusuri pantai Pancer Door yang ada di pacitan. Saya berjalan dari Muara Sungai Grindulu. Saya tertarik dengan 2 warga lokal yang sedang mengadu peruntungan. Berkali-kali jala ditebarkan, hanya air yang tertangkap dan selepas itu terlepas saat jala dinaikan. 

Senyuman mereka tersungging manakala memerlihatkan ikan-ikan yang sedang bernasib sial pagi ini. "Lumayan buat lauk sarapan" katanya sembari terkekeh lalu berpamitan pulang, karena takut kesiangan.

Nelayan lokal sedang mencari peruntungan di Muara Grindulu | dokpri
Nelayan lokal sedang mencari peruntungan di Muara Grindulu | dokpri
Mentari baru saja beranjak dan sinarnya masih merah merona. Papan-papan selancar sudah ada dipinggang tuannya masing-masing dan siap untuk menembus ombak laut selatan. Pancer Door adalah salah satu titik berselancar di Selatan Jawa yang menjadi favorit para peselancar dunia. 

Bahkan even-even selancar kelas dunia juga pernah diadakan di tempat ini. Tidak salah jika tempat ini saat pagi banyak orang-orang asing yang hendak bermain-main dengan ombak.

Pelancar lokal dan asing bersiap untuk menari di atas ombak di Pancer Door.(dok.pri).
Pelancar lokal dan asing bersiap untuk menari di atas ombak di Pancer Door.(dok.pri).
Ngabekti Bumi Pancer

Pagi pun berlalu seiring meningginya Sang Surya dengan sinarnya yang mulai memanas. Saya berteduh di bawah pohon ketapang yang cukup rimbun. Terdengar riuh anak-anak yang sedang memainkan kuas di atas kain berwarna putih. Mereka sedang melukis fauna-fauna laut sesuai dengan imajinasi yang ada di kepala mereka.

Anak-anak menggambar fauna laut di atas kain tas (dok.pri).
Anak-anak menggambar fauna laut di atas kain tas (dok.pri).
Kegiatan ini adalah prakarsa dari komunitas Pelangi Samudra. Komunitas ini bergerak dalam aksi peduli lingkungan terutama dalam penyalah gunaan plastik. Anak-anak di Pancer Door diberikan tas dari kain yang dilukis yangn nantinya bisa digunakan sebagai pengganti kantong plastik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun