"Kuwur-kuwur (kabur) mas" kata mbah Ngatiyem (69 th). "Nah kalau ini pas mas, jelas, cetho, saya bisa ndondomi (menjahit) lagi" katanya begitu mendapat kaca mata yang pas. Pengalaman pertama saya ikut memeriksa para lansia yang membutuhkan kaca mata.
Gangguan Mata
Mata adalah organ vital yang begitu penting dalam penglihatan. Seiring bertambahnya usia, mata juga mengalami penurunan fungsi. Mereka yang sudah di atas usia 40 tahun ke atas atau yang sudah lansia, mata sudah tidak berfungsi dengan normal.
Gangguan yang paling mudah dikenali adalah mata plus. Mata plus adalah rabuh dekat, yakni ketidak mampuan mata dalam melihat obyek dekat. Gejala ini lumrah dan alamiah, dan banyak diderita oleh lansia.
Pengukuran Mata
Cara sederhana untuk mengatasi hambatan ini adalah dengan penggunaan kacamata plus. Bagi mereka yang mampu dapat saja pergi ke toko kaca mata dan meminta mana yang cocok buat mata mereka. Bagimana dengan yang tidak mampu..?
Sabtu, 25 Agustus 2018, di dusun Dukuh, Desa Kopeng, Kacamatan Gestasan-Semarang, Jawa Tengah diadakan bakti sosial pembagian kacamata baca bagi lansia. Pengalaman pertama saya ikut membagikan hampir 300 kacamata bagi orang dewasa dan lansia di Desa Kopeng.
Selembar kertas berupa tabel yang berisi usia dan ukuran kaca mata menjadi panduan. Para penerima cukup duduk dan dipersilakan melihat tulisan dari jarak 30 cm. Jika mereka memundurkan kepala, artinya sudah mengalami plus-matanya. Identifikasi awal yang sangat mudah, lalu lihat usia sesuai dengan yang di KTP. Dari usia kita bisa melihat tabel kira-kira plus berapa, lalu kita coba kaca mata dengan ukuran tertentu pada mereka. Menjadi persoalan adalah bagaimana mereka yang buta huruf, "pintar-pintarnya kita berimprofisasi dengan selembar uang saja, pasti jelas"
Tidak hanya sebatas mengukur dan memberikan kaca mata. Kegiatan ini juga mengedukasi penggunaan kaca mata baca ini. Kaca mata ini hanya digunakan untuk melihat obyek dekat, dan tidak digunakan untuk melihat obyek yang jauh atau dipakai dalam keseharian. Selain itu juga diajarkan senam mata, serta makanan-makanan yang menunjang kesehatan mata.
Pengalam saya bertambah dengan melihat mereka saat berkata "pas, sip, jelas, bagus, terang, lha ini pas". Selama ini mereka tidak pernah melihat benda dari jarak dekat kini mereka bisa lagi. Mereka mendapatka sesuatu yang baru dan nampak raut mukanya yang "sumringah".
Hari itu berhasil dibagikan 285 kaca mata. Bagi mereka yang tidak mendapatkan kaca mata karena ketersediaan sudah habis akan diberikan minggu depannya dan bisa diambil di rumah salah satu warga. 1000 Mata Anak Bangsa sudah meramah di pelosok-pelosok Indonesia, untuk membantu sodara-sodara yang membutuhlan alat bantu penglihatan. Dengan motonya "1000 mata anak bangsa melihat terang" akan terus bergerak membagikan kaca mata di penjuru Nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H