Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sangiran dan Warisan Nenek Moyang

5 Oktober 2017   18:15 Diperbarui: 6 Oktober 2017   09:08 2360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada sebuh cerita, dulu ditempat ini banyak sekali raksasa. Kehadiran raksasa ditunjukan dengan adanya tulang-tulang berukuran besar. Meskipun tulang-tulang tersebut tidak utuh, tetapi bisa membuktikan, ini adalah tulang raksasa. Ini adalah cerita dari masyarkat Sangiran. Sangiran adalah sebuah kabupaten di Jawa Tengah-Indonesia.

Peta Sangiran (dok.pri).
Peta Sangiran (dok.pri).
Sangiran secara geografis terletak di sisi selatan pulau jawa. Kota ini menjadi daerah perbatasan paparan sunda sisi selatan. Yang istimewa, sangiran pada 2 juta tahun yang lalu adalah dasar lalu dan saat ini sudah menjadi daratan. Sangiran menjadi bukti perubahan geologi bagaimana ada tabrakan 2 lempeng besar yang bisa mengangkat dasar lautan menjadi daratan.

Pada tahun 1996, Sangiran ditetapkan oleh UNESCO menjadi situs warisan budaya dunia. Sangiran dianggap menjadi perwujudan perubahan dunia, flora, fauna dan perkembangan manusia. Sangiran adalah situs yang lengkap tentang perubahan dunia selama jutaan tahun yang lalu.

Perubahan Sangiran

2,4 juta tahun yang lalu, sangiran adalah dasar lautan. Adanya dasar lautan dengan ditemukannya fosil hewan-hewan laut seperti; hiu, penyu, dan kerang. Dengan adanya aktivitas tektonik, vulkanik, dan perubahan air laut teluh mengubah dasar lautan menjadi rawa-rawa dan kemudian daratan.

Fosil stegodon (dok.pri).
Fosil stegodon (dok.pri).
1,8 juta tahun lalu, Sangiran sudah berubah menjadi rawa-rawa. Bukti terbentuknya rawa-rawa adalah adanya fosil-fosil fauna rawa seperti; buaya muara, kuda sungai (Hippoptatamus), gajah (Mastodon), Sapi-kerbau-banteng (Bovidae), dan Rusa. 1.5 juta tahun yang lalu Homo erectus juga sudah datang di Sangiran.

900.000 - 300.000 tahun yang lalu, Sangiran sudah berubah total menjadi daratan. Hewan darat semakin lengkap, karena banyak ditemukan fosil binatang darat seperti; Gajah Mastodon, Stegodon, dan Elephas. Ada juga jenis hewan lain seperti Harimau (Panthera tigris), Babi, Badak (Rhinoceros sp). Ini adalah masa sangiran berjaya.Homo erectusjuga semakin berkembang.

Manusia Tertua

Jika selama ini manusia tertua adalah Australopithecus yang ditemukan di Afrika. Manusia jenis ini sudah ada sejak 7 - 4 juta tahun yang lalu dan diklaim menjadi yang tertua. 2 juta tahun yang lalu, kemudian muncul Homo habilis. Homo erectus ada sejak 1,8 juta tahun yang lalu. Homo erectuskemudian menyebar dari Afrika menuju Eropa, Asia Timur, dan Asia Tenggara.

Di Sangiran terkenal dengan Sangiran 17 (S17). Sangiran 17 adalah temuan tengkorak manusia jenis Homo erectus yang berusia sekitar 700.000 tahun yang lalu. Sangiran 17 inilah yang membuat dunia gempar, karena fosil manusia jenis ini juga ditemukan di beberapa tempat di dunia. Sangiran 17 menjadi bukti pola persebaran manusia dari Afrika hingga sampai di Jawa.

Pablengan sumber mata air asin (dok.pri).
Pablengan sumber mata air asin (dok.pri).
Jika anda pergi ke Sangiran, anda akan dibawa pada masa sekarang hingga 2,4 juta tahun yang lalu. Anda akan melihat bagaimana sejarahnya Sangiran dahulu adalah dasar lautan dan saat ini menjadi daratan. Bukti dahulu Sangiran adalah dasar lautan dapat dilihat di situs Pablengan. Di Pablengananda bisa melihat sumber mata air asin yang berasal dari air laut yang terjebak.
Gerbang Museum Sangiran (dok.pri).
Gerbang Museum Sangiran (dok.pri).
Di Sangiran sudah dibangun 4 museum yang menggambarkan masing-masing perubahan geologi Sangiran. Ada 4 klaster museum yaitu; Krikilan, Negbung, Dayu, dan Bukuran. Masing-masing museum akan memamerkan koleksi dari masa sangiran dari dasar laut hingga daratan. Anda penasaran, silahkan menuju Solo lalu lanjut menuju Sangiran yang berjarak sekitar 30 km. Sangiran adalah milik kita, karena warisan dunia.

Sumber dokumentasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun