Pukul 11 siang berlalu, dan belum ada tanda-tanda kapal datang. Saya melirik GPS jika perahu kami yang sudah menurunkan 2 jangkar sudah berpindah sekitar 2-3 mil laut ke arah barat dari posisi semula. Pergeseran perahu ini selalu kami laporkan begitu juga dengan kondisi penumpang. Pukul 12.00 belum juga ada tanda-tanda, dan kami semakin putus asa. "Tenang, logistik kita masuh cukup untuk 7 hari", bagaimana makan logistik, nelan saja langsung muntah.
JIka kita berpergian dan tidak mengenal daerah tersebut, selalu bawa alat navigasi dan komunikasi. Saat ini ponsel pintar sudah ditanam alat navigasi yang super canggih dan bisa menentukan lokasi kita dengan tingkat akurasi sekian meter saja. Aplikasi navigasi banyak disediakan dan gratis, tinggal anda bisa mengapliasikannya tidak. Back Country Navigator, salah satu aplikasi yang menyediakan peta dengan fitur posisi koordinat, arah mata angin, ketinggian, kecepatan, dan melacak posisi. Dengan aplikasi itu kita bisa melapokan posisi kita dengan akurat.
Pukul 12.30 samar-samar terlihat sosok hitam mendekati perahu kami. Asa kami membuncah, perahu penyelamat datang. Tug Boat besar mendekati kami dan memastikan jika kami adalah yang di cari. ABK tug boat melemparkan tali agar bisa menarik kapal kami menuju daratan. Setelah semua di ikat, akhirnya kami mengekor ombak tug boat yang juga terombang-ambing laut jawa. Kali ini kembali kami harus menelan pil pahit kerena ombak semakin besar dan kami semakin terguncang hebat.
Selamat menyaksikan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H