Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Asa Berlalu di Laut Indramayu

17 Juli 2017   11:46 Diperbarui: 18 Juli 2017   00:45 1124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal yang terombang-ambing di perairan Indramayu sekitar 15 jam (dok.pri).

Pukul 11 siang berlalu, dan belum ada tanda-tanda kapal datang. Saya melirik GPS jika perahu kami yang sudah menurunkan 2 jangkar sudah berpindah sekitar 2-3 mil laut ke arah barat dari posisi semula. Pergeseran perahu ini selalu kami laporkan begitu juga dengan kondisi penumpang. Pukul 12.00 belum juga ada tanda-tanda, dan kami semakin putus asa. "Tenang, logistik kita masuh cukup untuk 7 hari", bagaimana makan logistik, nelan saja langsung muntah.

Datanglah penyelamat kami (dok.pri).
Datanglah penyelamat kami (dok.pri).
PonselPintarmu Menyelamatkanmu, Asal Cerdas

JIka kita berpergian dan tidak mengenal daerah tersebut, selalu bawa alat navigasi dan komunikasi. Saat ini ponsel pintar sudah ditanam alat navigasi yang super canggih dan bisa menentukan lokasi kita dengan tingkat akurasi sekian meter saja. Aplikasi navigasi banyak disediakan dan gratis, tinggal anda bisa mengapliasikannya tidak. Back Country Navigator, salah satu aplikasi yang menyediakan peta dengan fitur posisi koordinat, arah mata angin, ketinggian, kecepatan, dan melacak posisi. Dengan aplikasi itu kita bisa melapokan posisi kita dengan akurat.

Aplikasi navigasi dalam ponsel pintar (dok.pri).
Aplikasi navigasi dalam ponsel pintar (dok.pri).
Harga penyedia layanan komunikasi acapkali tidak pernah bohong. Jangan percaya dengan harga murah, tetapi hanya bisa dipakai di kota, begitu pelosok sinyal hilang. Harga penyedia layanan komunikasi itu jauh lebih murah dengan nyawa kita saat kita tersesat. Dengan komunikasi yang handal, cukup dengan pesan singkat berisi koordinat, maka kita bisa selamat.

Pukul 12.30 samar-samar terlihat sosok hitam mendekati perahu kami. Asa kami membuncah, perahu penyelamat datang. Tug Boat besar mendekati kami dan memastikan jika kami adalah yang di cari. ABK tug boat melemparkan tali agar bisa menarik kapal kami menuju daratan. Setelah semua di ikat, akhirnya kami mengekor ombak tug boat yang juga terombang-ambing laut jawa. Kali ini kembali kami harus menelan pil pahit kerena ombak semakin besar dan kami semakin terguncang hebat.

Sebentar lagi menginjak daratan (dok.pri).
Sebentar lagi menginjak daratan (dok.pri).
4 jam kami di seret akhirnya bisa melihat daratan. Kami lalu di evakuasi untuk naik tug boat agar bisa dihantarkan menuju dermaga di Balongan. Akhirnya kami menginjak daratan dan disambut bahagia oleh rekan-rekan. 7 jam saya merasakan, hal yang tidak saya lupakan. Sebagai pengalaman pertama, sebab aktivitas banyak dilakukan di daratan, begitu kami dilaut seperti berhadapan dengan monster besar.

Selamat menyaksikan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun