Hawa pantai di Sumbawa yang lembap dan  di bawah teriknya matahari benar-benar menyiksa bagi saya yang biasa tinggal di daerah pegunungan. Benar saja, oleh-oleh dari setiap kali melancong dari pantai adalah kulit yang menghitam bahkan mengelupas. Senyum dan sapa ramah semburat di balik wajah yang bopeng penuh dengan pemulas wajah yang tebal. Ibu-ibu ini bukan badut atau pelakon pantomim, tetapi mereka yang ingin tetap menjaga kesehatan dan kecantikannya, mengapa demikian?
Berbicara kosmetik, ternyata sudah ada ribuan tahun yang lalu. Kosmetik secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yakni Kosmeticos yang artinya mempercantik. Kaum hawa memang tecipta demikian. Namun, kosmetik yang saya saksikan saat ini bukanlah untuk mempercantik, tetapi membuat saya geli bahkan tidak tahu dimana letak kecantikan para perempuan Sumbawa.
Enggan rasanya menanyakan mengapa wajah-wajah mereka bopeng dengan bedak super tebal. Bagi masyarakat Jawa, ada bedak demikian yang diberinama bedak adem/dingin. Bedak ini biasa dipakai oleh wanita pasca melahirkan, dan pemakaiannya biasa menjelang sore atau malam hari. Berbeda yang di sini, beda ini mirip bedak adem dipakai disiang bolong sambil beraktifitas.
Seiring waktu, saya mengambil penelitian untuk studi saya tentang pewarna alami. Salah satu jenis pewarna alami adalah jenis curcuminoid yang diekstrak dari kunyit (Curcuma longa). Kunyit sudah sejak lama dipakai dalam berbagai keperluan, dari mulai masakan, jamu, minuman, hingga kosmetik. Tujuan penggunaan kunyit adalah sebagai pewarna alami yakni warna kuning.
Dalam ranah kimia organik, warna kuning dari Kunyit disebut curcuminoid. Ada 3 jenis curcuminoid yakni curcumia 1, curcumin 2 (Demethoxycurcumin), dan curcumin 3 (Bis-Demethoxycurucumin). Curucumin ini dibilang bersifat non polar atau hanya bisa larut dalam minyak. Jadi masakan yang mengandung santan atau minyak, sangat efektif untuk melarutkan warna kuning dari kunyit dibanding dengan air.
Sejak lama kunyit dipakai sebagai kosmetik. Putri-putri keraton yang kulitnya kuning langsat tidak lepas dari kosmetik yang memiliki bahan campuran kunyit. Lantas apa manfaat kunyit dalam kosmetika, salah satunya adalah sebagai tabir surya atau sun block.
Kosmetik yang beredar dipasaran saat ini berbahan dasar zinc oxyde dan titanium oxyde sebagai penagkal radiasi UV. Kedua bahan ini cukup efektif untuk memantulkan sinar UV sehingga tidak mengenai kulit. Namun, ada beberapa yang alergi terhadap bahan tersebut terutama anak-anak yang kulitnya masih sensitif. Kosmetik tradisional juga sudah mengenal tabir surya dan salah satu bahan penyusunya adalah kunyit.
Saya tersadar, perempuan-perempuan di pantai ini sebernarnya sedang memamerkan kecantikan dan kesehatannya. Mereka sadar sebagai kaum hawa yang harus bisa menjaga tubuh walau kadang terlihat aneh. Mereka mengenakan tabir surya yang berfungsi multiguna. Biar kata orang mereka mirip badut, tetapi mereka cantik secara alamiah yang berangkat dari niat untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Kunyit ternyata penjaga sekaligus perias wajah cantik mereka.