71 tahun sudah Indonesia merdeka. Beragam cara untuk memeriahkan kemerdekaannya. 17-an pasti tidak lepas dengan seremonial detik-detik proklamasi dari Istana Negara hingga tempat-tempat lain di seluruh penjuru Indonesia. Kemeriahan hari kemerdekaan juga tidak lepas dari perlombaan yang ada di gang-gang kampung hingga tanah kosong. 17-an tak hanya seremonial belaka bagi Bangsa Indonesia, tetapi menjadi sebuah tradisi.
Lebih dari 20 tahun, saban 17-an saya habiskan di gunung-gunung. Momen yang jarang saya lepaskan saat menjelang hari kemerdekaan memegang bendera merah putih di atas puncak gunung. Namun, kali ini mencoba cara lain untuk mengibarkan bendera merah putih yakni di dalam air. Niat hati awalnya hendak mengulangi pendakian di gunung seperti kebanyakan yang lain, tetapi tidak ada salahnya mencoba yang kebanyakan orang tidak lakukan.
Gayung bersambut, manakala ide diterima dan mendapatkan bantuan peralatan selam dari instruktur selam saya. 4 peralatan scuba sudah lebih dari cukup untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia. Dengan segala keterbatasan peralatan, maka kegiatan ini harus berjalan. Penyelaman adalah olahraga beresiko tinggi, sehingga keselematan adalah prioritas bagi penyelam.
Dengan arloji ditangan dia memberi aba-aba berkaitan dengan waktu pengibaran sembari menyanyi dalam hati. Usai pengibaran bendera, dilanjutkan instruktur selam kami yang sedari tadi mengawasi kami membacakan teks proklamasi. Pembacaan teks proklamasi berlangsung selama 51 detik sesuai dengan rekaman saat Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi.
Akhirnya badan yang menggigil di bayar lunas oleh selesainya kegiatan kami dalam memeriahkan hari kemerdekaan ini. Ini cara kami memiliki Indonesia, mungkin suatu saat nanti tak lagi di kolam yang dingin tetapi di laut Indonesia yang jernih dan penuh dengan keindahan dunia bawah lautnya. Ini mimpi kami untuk Indonesia, dan kami bangga memiliki tanah dan air yang sudah merdeka 71 tahun., Merdeka....!!!