Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memeriahkan Kemerdekaan dari Dasar Kolam

17 Agustus 2016   12:35 Diperbarui: 17 Agustus 2016   13:19 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan sebelum masuk kolam.

71 tahun sudah Indonesia merdeka. Beragam cara untuk memeriahkan kemerdekaannya. 17-an pasti tidak lepas dengan seremonial detik-detik proklamasi dari Istana Negara hingga tempat-tempat lain di seluruh penjuru Indonesia. Kemeriahan hari kemerdekaan juga tidak lepas dari perlombaan yang ada di gang-gang kampung hingga tanah kosong. 17-an tak hanya seremonial belaka bagi Bangsa Indonesia, tetapi menjadi sebuah tradisi.

Lebih dari 20 tahun, saban 17-an saya habiskan di gunung-gunung. Momen yang jarang saya lepaskan saat menjelang hari kemerdekaan memegang bendera merah putih di atas puncak gunung. Namun, kali ini mencoba cara lain untuk mengibarkan bendera merah putih yakni di dalam air. Niat hati awalnya hendak mengulangi pendakian di gunung seperti kebanyakan yang lain, tetapi tidak ada salahnya mencoba yang kebanyakan orang tidak lakukan.

Persiapan sebelum masuk kolam.
Persiapan sebelum masuk kolam.
Berawal dari obrolan dengan teman dari Papua yang melontarkan ide "Mas bagaimana jika 17an sambil menyelam?" Lontaran ide bak sengatan listrik yang menyambar simpul-simpul saraf pusat, dan segera saya terjemahkan apa yang dia kehendaki. Sembari melirik peralatan selam yang menumpuk dalam ruangan kamar, maka segera saya lontarkan ide ini pada kelompok selam saya.

Gayung bersambut, manakala ide diterima dan mendapatkan bantuan peralatan selam dari instruktur selam saya. 4 peralatan scuba sudah lebih dari cukup untuk memeriahkan hari kemerdekaan Indonesia. Dengan segala keterbatasan peralatan, maka kegiatan ini harus berjalan. Penyelaman adalah olahraga beresiko tinggi, sehingga keselematan adalah prioritas bagi penyelam.

Siap untuk upacara dalam air.
Siap untuk upacara dalam air.
Ketika peralatan sudah disetting, saatnya untuk saling menyamakan bahasa. Mengapa demikian, karena dalam penyelaman komunikasi hanya dengan sinyal tangan, seperti mereka yang yang tuna wicara. Disepakati bagaimana gerakan siap, memberi hormat, istirahat di tempat, dan dasar-dasar dalam baris berbaris. Inilah uniknya kemeriahan kemerdekaan yang kami lakukan.

Perlahan memasuki dasar kolam dan mencari tempatnya masing-masing.
Perlahan memasuki dasar kolam dan mencari tempatnya masing-masing.
7 penyelam memasuki dasar kolam, langsung equalizing dan menempati posisinya masing-masing. Komandan, pengibar bendera, inspektur, sudah peserta sudah menempati masing-masing tempatnya. Skenario yang sudah disiapkan di atas segera dimulai, dimana komandan upacara yang mengendalikan semuanya. 4 Kamera bawah air merekam kegiatan ini dari berbagai sudut pandang.

Hand Signal dari komandan, sebagai sarana komunikasi bawah air.
Hand Signal dari komandan, sebagai sarana komunikasi bawah air.
Prosesi diawali dengan pengibaran bendera merah putih. Pengibaran bendera ini berlangsung sekitar 1 menit 47 detik sesuai dengan rentang lagu Indonesia Raya. Komandan upacara memberi aba-aba hormat, lalu dia mulai menghitung mundur untuk pengibaran bendera hingga sampai puncak tiang yang hanya 180cm. 

Dengan arloji ditangan dia memberi aba-aba berkaitan dengan waktu pengibaran sembari menyanyi dalam hati. Usai pengibaran bendera, dilanjutkan instruktur selam kami yang sedari tadi mengawasi kami membacakan teks proklamasi. Pembacaan teks proklamasi berlangsung selama 51 detik sesuai dengan rekaman saat Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi.

Pengibaran bendera merah putih.
Pengibaran bendera merah putih.
Dinginnya kolam renang muncul-Kab. Semarang, karena berasal dari mata air gunung membuat kami menggigil hebat dalam air. Wet suit tak sepenuhnya mampu mempertahankan suhu tubuh karena kami tidak ada pergerakan yang bisa memanaskan tubuh kami. 

Akhirnya badan yang menggigil di bayar lunas oleh selesainya kegiatan kami dalam memeriahkan hari kemerdekaan ini. Ini cara kami memiliki Indonesia, mungkin suatu saat nanti tak lagi di kolam yang dingin tetapi di laut Indonesia yang jernih dan penuh dengan keindahan dunia bawah lautnya. Ini mimpi kami untuk Indonesia, dan kami bangga memiliki tanah dan air yang sudah merdeka 71 tahun., Merdeka....!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun