Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengintip Sekolah Gajah di Arboretum Giam Siak Kecil-Riau

9 Agustus 2016   12:13 Diperbarui: 10 Agustus 2016   08:14 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ivo Duanti, nama gajah yang sudah terlatih tak canggung dengan orang asing yang mendekatinya. Saban hari, Tumari sebagai pawangnya memberikan beberapa pelatihan (dok.pri).

Nando masih temperamental, terlebih saat melihat orang asing. Sifat liarnya belum bisa dijinakkan, hanya batang tebu yang manis dan segar yang bisa meredam amarahnya. Lain kisah dengan Bonita dan Bubu dibilang masih anak-anak, mereka berdua dilepas dan dibiarkan bebas mencari makan area hutan arboretum. Nampak dari kejauhan salah satu dari mereka sedang berkubang di genangan rawa.

Memorandum dari perusahaan untuk para pawang gajah (dok.pri).
Memorandum dari perusahaan untuk para pawang gajah (dok.pri).
Semakin menyempitnya habitat gajah dan semakin luasnya area konflik membuat gajah semakin terdesak hidupnya. Sebagai hewan yang dilindungi semestinya bisa memperlakukan binatang ini dengan baik agar tidak berkonflik dengan manusia. 

Mungkin di tempat lain sudah banyak ditemukan gajah-gajah yang meregang nyawa karena berkonflik dengan manusia, tetapi ditempat ini gajah masih mendapat tempat yang aman untuk bisa melanjutkan eksistensinya sebagai raksasa di tanah Sumatra.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun