Pasar malam menjadi waktu yang tepat karena pada waktu itulah tidak banyak aktivitas di laut. Para pelancong sudah kembali di darat dan para penduduk juga sudah di rumah. Alun-alun menjadi randevous manakala penjual dan pembeli akan saling bertemu. Aneka souvenir khas Karimunjawa dijajakan seperti pernak-pernik dari material hewan laut. Yang khas dari Karimunjawa adalah kayu stigi, dewadaru, dan kalimasada. 3 jenis kayu ini menjadi kombinasi yang apik karena dipercaya mendatangkan kebaikan dan menolak hal-hal yang buruk. Komposisi seni kriya dari 3 jenis kayu berupa; tasbih, tongkat, dan pernak-pernik perhiasan.
Aneh datang ke Karimunjawa sonder menikmati kuliner lautnya. Aneke jenis seafood dijajakan di sini. Pelancong bisa membeli mentah untuk dibawa pulang atau makan di tempat. Pilihan ikan bakar atau goreng hanyalah selera, selanjutnya tinggal dinikmati saja. Ikan-ikan segar yang dijajakan menjadi andalan warga Karimunjawa untuk menjaring rejeki dari pelancong, dan pembeli dijamin akan mendapatkan kepuasan. Akhirnya saya juga bingung, bagusnya Karimunjawa itu menyelam atau makanan, keduanya nikmat.
Video:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H