Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Senandika Rindu di Lembah Napu

10 September 2015   15:49 Diperbarui: 10 September 2015   15:49 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sebuah situs megalitikum yang berusia 3.000-4.000 tahun."]

[/caption]

Dahulu kala tempat ini adalah danau raksasa karena gejala geologi. Kini menjadi tanah yang subur. Sayur mayur untuk Pulau Sulawesi sebagian besar dipasok dari sini. Tanaman produksi seperti kopi dan cokelat melimpah ruah dan menjadi andalan warga Napu yang sebagian besar adalah petani. 3.000-4.000 SM peradaban sudah terbentuk di Napu. Peradaban ini dibuktikan dengan ditemukannya situs-situs megalitikum yang tersebar di penjuru sabana.

[caption caption="Lembah Napu dari atas bukit."]

[/caption]

Hawa dingin menyeruak, karena sudah diatas 1600 mdpl saat mendaki bibir mangkuk. Dari atas kembali saya melihat Napu dari sisi utara yang ternyata jauh lebih indah. Di sinilah sudut yang tempat utuk melihat lembah secara menyeluruh. Pinus merkusii dan rerumputan berdaun jarum mendominasi sungguh perpaduan yang harmoni. Ingin rasanya berlama-lama di sini, sambil bersenandika "lembah penuh romansa di belantara Sulawesi, suatu saat pasti kembali", itulah rejana.

Videoa ada di SINI https://www.youtube.com/watch?v=dZe1DjuXQ98

*semua foto dokumentasi pribadi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun