Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kisah Para Tabib Muda di Karimunjawa

23 Mei 2015   11:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:41 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah kantong dari jaring dan plastik bening menjadi tempat beberapa contoh terumbu karang. Kami hanya mengambil seukuran tak lebih dari 1 cm, dan masing-masing spesies terumbu karang hanya 1 sampel saja. Untuk urusan spesies apa saja, maka ahli kelautan seperti sedang berbelanja di supermarket. Jika kita melihat deretan deterjen itu sama dalam rak deterjen, tetapi mereka bisa menyebut merk-merk deterjen, aroma deterjen berikut ukuran kemasannya, begitu juga dengan hamparan terumbu karang. Mata saya melihat semuanya sama, tetapi dimata Cogan dan kawan-kawan semuanya berbeda.

[caption id="attachment_419536" align="aligncenter" width="540" caption="Menyelam sambil berpasangan. Selain untuk keselamatan. mereka saling bahu membahu dengan tugasnya mendokumentasi dan mengambil sampel (dok.pri)."]

14323566711837373858
14323566711837373858
[/caption]

Puluhan sampel sudah ditangan, dan saatnya kembali ke permukaan. Di atas kapal sudah ada tim sendiri yang siap mengeksekusi sampel dalam wadah-wadah terpisah lalu memasukan dalam kotak isolasi. Sampel-sampel ini begitu diperlakukan istimewa, karena miliki potensi yang luar biasa suatu saat nanti. Mungkin saja satu sampel ini akan banyak menolong orang yang menderita kanker atau infeksi, tetapi perjalanan masih sangat jauh untuk sampai di sana.

Perlahan-lahan kapal kembali berlayar manakala sang surya sudah semakin tenggelam ke ufuk barat. Suasana yang sentimentil saat melihat terbenamnya matahari ini dari atas lautan dengan gelombang yang tak begitu besar. Tali tambatan kapal sudah terikat dan kembali kami masuk dalam penginapan setelah memandikan peralatan selam, sampling dan fotografi dengan air tawar.

[caption id="attachment_419538" align="aligncenter" width="540" caption="Saat malam banyak para pelancong tertidur lelap, berbeda dengan anak-anak muda ini. Malam tiba mereka bermetamorfosa menjadi mahluk nokturnal. Sampel-sampel yang mereka perolah tadi siang, malam itu mereka kucilkan untuk mengkonservasi mikroorganisme agar tetap bertahan hidup sampai di laboratorium (dok.pri)."]

143235685933148191
143235685933148191
[/caption]

Malam pun datang dan badan ini begitu lelah untuk  beranjak dari kasur empuk wisma apung. Mata yang masih berat kami paksa untuk tetap melihat, sebab malam ini kami harus segera memindahkan sampel-sampel bakteri dalam tabung reaksi agar tetap terkonservasi. Rasa lelah dan kantuk adalah godaan terberat untuk menyelesaikan misi malam ini saat melihat ratusan botol sampel. Kami bekerja harus cermat dan aseptis, sebab yang kami hadapi adalah mahluk-mahluk tak kasat mata yang belum tahu siapa mereka. Bisa saja mereka mahluk yang bersahabat, bisa saja mereka adalah mahluk yang jahat. Sampel terakhir sudah di tutup dan selebihnya mata kami ikut tertutup untuk menyelam dalam larut malam dan mengusir rasa lelah di badan.

Video ada di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun