Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tahunya Bahasa Latin, Ternyata Bahasa Ilmiah

2 April 2011   00:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:12 1930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap kata dan kalimat memiliki arti dan tujuan kusus sesuai dengan konteksnya. Seiring dengan kebiasaan, disadari atau tidak sebuah kata dan kalimat langsung bisa di persepsikan, walau acapkali terjadi kekeliruan mendasar. Andaikata ada murid SMP atau SMA saya tanya ''apa nama bahasa latinnya Padi ?'', pasti yang sudah tahu akan serentak menjawab ''Oryza sativa''. Sangat sederhana pertanyaannya namun terjadi kesalahan mendasar.

Dari contoh diatas, tentang pertanyaan bahasa latin sebuah nama spesies tanaman sering kali tidak disadari oleh guru dan siswa. Dalam tatanama flora, fauna, alga, jamur, dan mikroba rerata mengambil dari bahasa Latin, tetapi tidak semuanya dan tergantung siapa yang memberi nama. Tidak salah juga menyebut bahasa Latin, sebab didalamnya ada bahasa latin, tetapi tepatnya adalah Bahasa Ilmiah. Kedengaraanya asing dan aneh, mungkin lebih enak dengan memakai istilah bahasa lati, namun Bahasa Ilmiah yang lebih tepat.

Satu kesalahan dasar sudah dibenarkan, namun ada beberapa kesalahan lagi yang seringkali diabaikan begitu saja. Andaikata seorang Guru bertanya ''apa bahasa ilmiahnya Rumput Teki'', maka jawaban yang lazim dipakai siswa adalah ''Cyperus rotundus''. Jika yang ditanya bahasa ilmiahnya Rumput Teki adalah ahli taksonomi maka akan disebutkan 25 spesies dengan nama ilmiah yang berbeda-beda. Inilah kesalahan mendasar yang kedua, pertanyaan yang benar namun tidak menunjukan tanda yang spesifik.

Ada sekian banyak spesies, mungkin yang menonjol dan familier cuma satu jenis, sehingga dijadikan jawaban. Sebut saja Pisang (Musa paradisiaca), Mangga (Mangifera indica), Harimau (Phantera tigris) dan lain sebagainya. Apabila ditelusuri lebih jauh kedalam, maka ada banyak bahkan ratusan spesies-spesis tertentu. Ada puluhan spesies Pisang dan Mangga, bermacam-macam spesies Harimau. Apakah tidak ada petunjuk khusus agar pertanyaan untuk bahasa ilmiah bisa lebih spesifik untuk spesies yang dimaksud.

Apabila diperhatikan, ada beberapa kata kunci untuk menunjukan spesies yang dimaksud. Penamaan spesies spesifik bisa berdasar nama lokal, lokasi, atau cirikhas tertentu. Jika ada pertanyaan ''apa bahasa ilmiahnya Buaya Muara'', maka sudah tentu ''Crocodillus porosus'', Komodo (Varanus komodo), Ikan Bandeng (Chanos chanos), Badak bercula satu (Rhinocheros sondaicus), Bakteri penyebab tipus (Salmonela thypi) dan lain sebagainya. Dengan memberi nama hewan atau tumbuhan dengan cirikhas tertentu setidaknya telah menjadi penjurus untuk mengarahkan ke nama ilmiah yang lebih tepat dan tidak terjadi ambigu.

Tidak bisa disalahkan jika Guru bertanya nama ilmiah nama hewan, tetapi muridnya menjawab nama spesies lain yang masih dalam satu genus. Jika ada pertanyaan apa nama ilmiahnya ular?, maka Guru tidak boleh menyalahkan jika ada yang menjawab Naja naja, Naja Sputatrik, Phyton reticulatus dan lain sebagainya. Sangat sederhana, tetapi jika dikaji secara ilmiah terjadi kesalahan mendasar dan sangat besar resikonya jika sampai terjadi kesalahan. Andaikata ada seorang ahli taksonomi minta ayam goreng, maka bawakan saja dari Ayam Kate, Ayam Hutan, Ayam petelur, Ayam Bangkok, Ayam Arab, Ayam Vietnam agar dipilih sendiri mana Ayam yang dimaksud atau bawkan saja ayam goreng ala Kentaki.
''mohon koreksinya''

Salam

DhaVe
KK, 020411, 07.00

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun