Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hutan Purba Goa Jomblang

2 April 2014   16:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:11 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_329647" align="aligncenter" width="538" caption="Jalur VIP yang kami gunakan untuk turun ke dasar gua. Jalur yang reltif lebih mudah dan pendek, tetapi tetap saja menguras tenaga (dok.pri)."][/caption]

Tiba-tiba langit yang setadi cerah berubah menjadi kelabu, ketika saya bergelantungan di seutas tali. Suara rintik hujan mulai sedikit terasa ketika kaki menginjak dasar goa sedalam 40an meter. Peluh keringat membasahi badan, namun semua terbayar lunas dengan rimbunnya hutan purba dan hawa dingin dari dalam goa. Saat ini saya mencoba meraba-raba ada apa di hutan purba goa jomblang.

Goa Jomblang-Grubug demikian nama yang untuk goa vertikal ini. Berada di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul-DIY, goa sangat terkenal sebagai tujuan para speolog dan mahasiswa penggiat alam bebas. Mulut goa mirip lubang sumur raksasa dengan diamater lebih dari 100 m dan kedalaman dari 40 - 110 m. Untuk akses masuk ke dalam goa harus turun dengan bantuan tali dan alat descender.

[caption id="attachment_329648" align="aligncenter" width="422" caption="Mulut Goa Jomblang dilihat dari permukaan. Untuk masuk dalam goanya harus turun dulu secara vertikal dengan kedalam yang bervariasi (dok.pri)."]

13964050621053658974
13964050621053658974
[/caption]

Sebelumnya saya dan tim meminta ijin kepada pak dukuh atau kepala dusun yang secara administratif memiliki kawasan goa jombloang. Beberapa wejangan dari pak kepala dukuh, seperti; jangan etika, peralatan harus standar, keharmonisan tim dan tetap menjaga lingkungan sekitar dari kerusakan. Tidak ada tarif yang harus kami bayar, kecuali jika lewat operator.

3 buah tali carmantle yang masing-masing memiliki panjang 50m sudah kami siapkan di tepi goa, begitu juga dengan peralatan panjat tebing dan dokumentasi. Keselamatan adalah hal yang paling utama, sehingga beberapa kali kami harus memeriksa ulang perlengkapan keselamatan kami hingga tidak ada yang luput.

Usai pengaman utama di pasang, kami memasang beberapa pengaman tambahan yang kami ikat lewat batang pohon yang memebelit batuan gamping. Setelah semua siap satu persatu kamu turun menuju perut bumi untuk menelusuri nadi-nadinya. Tetesan keringat jatuh bebas ke dasar goa saat tubuh ini pelan-pelan turun lewat seutas tali yang sesekali memutarkan tubuh kami.

[caption id="attachment_329649" align="aligncenter" width="326" caption="Hutan purba di dasar gua dengan mikroklimatnya. Banyak tumbuhan yang sudah mengalami adaptasi karena perubahan lingkungan yang ekstrim (dok.pri)."]

1396405276415657041
1396405276415657041
[/caption]

Sungguh luar biasa pemandangan di dasar goa yang penuh dengan pepohonan, semak, gulma, rerumputan paku-pakuan dan lumut. Inilah yang dimaksud dengan hutan purba, karena menjadi koleksi vegetasi pada masa lalu yang terawetkan dan masih hidup di dasar goa. ratusan atau ribuan tahun yang lalu sebuah tanah dengan diameter 100 meter tiba-tiba runtuh. Kemungkinan adalah aktifitas tektonik/gempa hingga rongga dalam tanah berupa sungai runtuh dan menghempaskan kehidupan di permukaan jatuh dalam dasar lorong.

Tumbuhan, hewan dan mikroorganisme berlomba-lomba menyesuaikan diri dengan kondisi yang ekstrim. Jika semula organise yang ada dipermukaan dihadapkan oleh cuaca yang panas, kering dan minim air, maka setelah runtuh berubah drastis. Di dasar goa terbentuk ekosistem sendiri dengan mikroklimat yang unik. Cahaya sangat minim, karena sekitar pukul 10-14 dasar goa akan terkena sinar matahari, setelahnya hanya cayaha remang-remang saja. Air yang melimpah di dasar goa memberikan suhu yang sejuk dan kelembapan yang tinggi.

Mata saya terpaku pada sebuah pohon dengan diameter sekitar 30 cm namun menjulang tinggi menuju permukaan goa. Saya membayangkan, jika pohon ini tumbuh dipermukaan setinggi itu makan pasti roboh. Tidak adanya hempasan angin, membuat pohon ini tetap tega berdiri. Alasan pohon ini terus saja tumbuh tanpa memikirkan proporsi besarnya batang adalah dalam rangka adaptasi yakni berebut sinar matahari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun