Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pantai Saleo Sisi Lain Raja Ampat

30 Juni 2014   19:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senjapun datang, namun bukan semakin sepi tetapi semakin ramai suasana pantai ini. Alunan musik di putar kencang oleh pengelola pantai semakin menambah semarak suasana pantai ini. Lambaian tangan seorang pengelola memaksa saya mendekat dan harus menikmati jamuan tanda persaudaraan. Makan siring pinang, demikian budaya Papua yang hingga saat ini masih terus ada. Setangkai bunga sirih jantan (Piper betle) yang dicocol dengan kapur dari gerusan kerang-kerang laut menjadi tahapan pertama dalam makan siring pinang. Setelah itu baru buah pinang (Areca catechu) dikupas lalu dikunyah kulitnya. Air liurpun berubah menjadi merah dan dimulailah menikmati sensasi menyirih. Rasa pahit, sepat namun rahang ini enggan berhenti untuk mengunyahnya, seperti rasa addiktif.

[caption id="attachment_345548" align="alignnone" width="640" caption="Pantai Saleo salah satu tujuan wisata di Waisai dengan segala pesonannya (dok.pri)."]

1404107366673204789
1404107366673204789
[/caption]

Rona senja semakin menjadi-jadi tak kala sang surya semakin condong ke barat. Mungkin saat yang ditunggu-tunggu, tetapi ada daya rintik hujan mulai berdatangan. Raja ampat kadang tak kenal musim, kapan saja bisa datang hujan dan suasana bisa berubah. Saatnya kembali ke gazebo dan sambil "crot" meludahkan ludah merah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun