Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pantai Saleo Sisi Lain Raja Ampat

30 Juni 2014   19:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:08 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_345543" align="alignnone" width="640" caption="Dua bauh perahu kayak menghiasi pantai Saleo (dok.pri)."][/caption]

"ular.. ular.. ular..." jerit anak-anak yang mandi di pantai. Mereka bukannya lari, malah mengejar sesosok hewan tak berkaki dengan belang hitam putih yang menyelinap di sela-sela padang lamun. Saya merinding juga, gegara terlalu banyak mengonsumsi tayangan hewan liar di televisi berlangganan. Ular laut (Hydrus bicolor) konon katanya memiliki bisa 12kali lebih kuat dari ular Cobra, itulah yang membuat saya takut. Namun anak-anak di sini begitu riangnya karena mereka belajar dari alam bagaimana membelai hewan ini. Pantai Saleo di Raja Ampat memberikan pelajaran dari anak-anak kecil.

Saleo demikian nama pantai ini diberikan. Berjarak sekitar 10Km dari kota Waisai, ibu kota Raja Ampat. Jalan berliku, naik turun menjadi akses menuju Saleo karena melewati pesisir pantai dengan kontur berbukit-bukit. Perjalanan  akan melewati pantai waiwo dan bandara tepat di ujung landas pacunya. Jalan-jalan disini baru saja dibangun sehingga masih nampak material yang berserakan.

[caption id="attachment_345544" align="alignnone" width="640" caption="Ular laut yang di kejar anak-anak saat melintas di sela-sela lamun. Ular ini berbisa tinggi, namun saat di darat tidak seagresif saat di laut (dok.pri)."]

14041071671455452433
14041071671455452433
[/caption]

Sebuah papan petunjuk berukuran kecil mengarahkan pada jalan tanah untuk masuk menuju kawasan pantai Saleo. Sepintas dari tepi jalan nampak sepi yang ada hanya semak belukar saja. Akhirnya jajaran pohon kelapa menjadi zona intertidal yakni batas antara daratan dengan pesisir. Hamparan pasir putih membentang dari ujung ke ujung dan jauh disana lutan luas dan terlihat Pulau Suandarek. Di sebuah gazebo sejenak melepas lelah sambil melihat anak-anak setempat bermain di cerukan-cerukan karang, kebetulan air laut sedang surut.

Kano berwarna-warni berjajar rapi di tepian pantai menanti para pengunjung yang ingin memanfaatkannya. Ada pula perahu-perahu bercadik milik nelayan yang tergeletak begitu saja di atas pasir putih. Di ujung pantai nampak speed boat juga terdampar, karena laut yang surut. Batas pantai dan lautan nampak menghijau padang lamun, begitu juga dengan karang-karang yang berwarna kehitaman.

[caption id="attachment_345545" align="alignnone" width="640" caption="Di seberang nampak pulau saunek (dok.pri)."]

1404107252847262389
1404107252847262389
[/caption]

Rasa penasaran membuat kaki ini berjalan menghampiri anak-anak pantai ini untuk melihat apa gerangan yang mereka lakukan. Ternyata anak-anak ini sedang mencari  kerang yang menempel di batuan karang. Ada juga yang mencari ikan-ikan karang yang berukuran kecil dengan warna-warni yang mencolok. Sepertinya mereka hapal betul dimana ada kerang, ikan dan mahluk-mahluk laut lainnya yang terjebak di air surut.

Ada seorang ibu yang sedari tadi berendam di perairan yang tak begitu dalam. Tangan kiri memegang keranjang dan tangan kanan meraba-raba didasar perairan. Benda mirip sosis dia dapatkan dan saya tak mengerti benda apa gerangan. "anak ini telur cumi-cumi (Octopus sp), nanti kita pelihara supaya menetas" kata ibu tersebut usai saya tanya. Malu teramat sangat, ilmu biologi saya belum ada apa-apanya. Telur-telur mahluk berlengan delapan inipun dimasukan dalam kotak mirip karamba yang nantinya akan dijadikan kandang penetasan.

[caption id="attachment_345547" align="alignnone" width="640" caption="Seorang anak yang sedang bermain di pantai yang saat itu sedang surut (dok.pri)."]

14041073141135242095
14041073141135242095
[/caption]

Padang lamun (sea grass) adalah ekosistem yang unik. Hampir seluruh perairan di saleo tertutup oleh padang lamun yang menjadi indikator kondisi perairan yang masih baik. Padang lamun menjadi makanan bagi hewan-hewan herbivor seperti ikan duyung (dugong), selain itu juga digunakan untuk tempat hidup oleh beberapa jenis alga/ganggang. Udang, kerang, ikan acapkali menggunakan lamun sebagai tempat perlindungan, mencari makan dan meletakan telur-telurnya. Bisa di artikan banyak biota yang mengkolonisasi padang lamun sebagai sebuah ekosistem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun