Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Palawan yang Menantang, Cara Unik Filipina Menjual Wisata

5 September 2014   21:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:31 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bakers Hills merupakan sebuah tempat yang kusus membuat kue kering di Palawan. Tempatnya yang ada di bukit sehingga di sebut bukit kue kering. Patung Marilyn Monroe yang seksi dengan pakaian warna merahnya. Tempat ini di beberapa sudut terdapat tokoh-tokoh kartun yang dibuat patung beserta dengan pernak-perniknya. Mungkin temat ini lebih cocok buat anak-anak daripada saya yang pencari keindahan alam dan kehidupan jalanan.

[caption id="attachment_357453" align="aligncenter" width="512" caption="Sebuah sudut di bakers hill (dok.pri)."]

14099018552137761046
14099018552137761046
[/caption]

Akhirnya setelah bosan kami ditawari Nopia atau kue kering khas Bakers Hill. Teman saya yang lahir, tinggal dan besar di Yogyakarta langsung berkata "in yogya is bakpia" benar nopia memang bakpia. Variasi nipia di sini pada rasa dan warna dan kami dipersilahkan makan sepuasnya sambil melirik teman dari negeri jiran yang masih memegang sebotol wine. Saya lebih tertarik pada Taxicle yang sedari tadi hilir mudik di jalan. Txaicle adalah taksi dari sepeda motor, namun bukan becak motor. Sepeda motor dipasang kabin penumpang di sisi kanan dan bisa dinaiki beberapa penumpang. Sungguh pemandangan yang unik menurut saya, tentunya seloan Jepney yang ikonik buat Filipina.

Perjalanan kami di lanjutkan menuju sebuah rumah makan lokal. Menu makanan yang ditawarkan tak beda jauh dengan di Indonesia, begitu juga dengan rasa. namun ada yang manarik dari makan siang ini. Kami akan diberi tantangan oleh pihak penyelenggara jalan-jalan gratis ini dengan sebuah tantangan. Kami semua harus melakukannya untuk makan makanan khas di sini. Saya berharap semoga tidak pedas.

Tamilok atau cacing bakau, begitu orang Filipina menyebut makanan ini dan menjadi hidangan istimewa sekaligus ekstrim dibeberapa restoran. Batronophorus thoracites, demikian nama ilmiah untuk menyebut cacing bakau. Masyarakat papua ada yang menyebutnya dengan Tambelo, namun familiar dengan cacing bakau. Hewan ini adalah hewan lunak, tidak memiliki tulang belakang dan masih satu kelas dengan tiram (oister). Tidak adanya cangkanglah yang membuat tambelo disebut dengan cacing bakau, padahal berbeda jauh morfologinya dengan cacing yang selama ini kenal.

[caption id="attachment_357455" align="aligncenter" width="512" caption="Hewan lunak sepanjang 30cm harus saya telan bulat-bulat (dok.pri)."]

14099019021738015775
14099019021738015775
[/caption]

Mata saya melotot, nafas saya sesak, sebab dalam tenggorokan ini terjebak hewan lunak yang enggan keluar masuk pun tak mau. Orang Jawa bilang "keloloden" yakni posisi makanan susah ditelan antara hendak dimuntahkan atau ditelan. Bukan sembarang makanan yang terjebak di panggal tenggorokan ini, tetapi ini adalah hewan mentah dan masih hidup. Akhirnya keluar juga hewan sepanjang 30cm dan air mata ikut keluar dan pada percobaan kedua saya berhasil menelannya. Tepuk riuh teman-teman mengitari saya dan akhirnya saya makan untuk yang kedua kali dengan panjang yang tak jauh beda. Entah saya yang dikerjai, ditantang atau nasib sial saja.

Tamilok segar yang sudah dicuci bersih langsung dihidangkan dan siap untuk disantap. Aroma amis, bau lumpur, rasa yang kenyal dan liat sangat khas namun memiliki tekstur yang lembut dan licin begitu kira-kira yang dirasakan saat masuk dalam rongga mulut. Cara makannya langsung ditelan bulat-bulat dan jika keloloden, lanjutkan telan atau muntahkan daripada tersedak.

Untuk menghilangkan bau amis, beberapa restoran merendam tambelo terlebih dahulu. Campuran air garam, jahe, dan jeruk nipis mampu memanipulasi amis dan lumpur sehingga membantu saat hendak dikonsumsi. Mungkin tambelo akan terasa mahal saat dimakan dalam kondisi segar, namun para juru masak bisa mengolah menjadi beragama hidangan yang lezat.

[caption id="attachment_357457" align="aligncenter" width="512" caption="sajian unik dari restoran di Filipina (dok.pri)."]

1409901961112415662
1409901961112415662
[/caption]

Makana penutup kami diberi halo-halo yakni eksrim dengan campuran bermancam-macam buah. Yang menarik di sini adalah garnis hidangan penutup. Bagi yang tidak terbiasa makan muka bisa merah, atau menutup mata sebelum mencicipnya. Sepotong pisang yang dibuat mirip kelamin laki-laki yang ujungnya di olesi lelehan mentega lengkap dengan 2 buah jeruk nipis di pangkalnya. Siang ini kami tutup dengan makan siang dan selanjutnya perjalanan menuju Honda bay di tumur pawalan, sampai jumpa di Dos Palmas "maraming salamat po".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun