Mohon tunggu...
Dhanang DhaVe
Dhanang DhaVe Mohon Tunggu... Dosen - www.dhave.id

Biologi yang menyita banyak waktu dan menikmati saat terjebak dalam dunia jurnalisme dan fotografi saat bercengkrama dengan alam bebas www.dhave.net

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menelusuri Keindahan Urat Nadi Gunung Kidul

3 Oktober 2014   23:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:29 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_363687" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana di dalam Goa Pindul. Menelusuri sungai bawah tanah yang berwarna hijau toska (dok.pri)."]

14123270201447441733
14123270201447441733
[/caption]

Pada akhir pekan pengunjung Goa Pindul begitu membeludak, sehingga goa penuh sesak dengan pengunjung.Di sarankan datanglang saat waktu sepi, maka akan benar-benar menikmati pengarungan sungai bawah tanah dalam kondisi yang sepi. Pengarungan sungai bawah tanah cukup duduk dalam ban dalam kendaran dan pemandu akan membawa masuk dalam goa lengkap dengan cerita tentang isi goa berikut dengan legenda yang ada. Cukup menarik, bagi mereka yang baru pertama kesini. Air yang tenang, pelan-pelan akan menghanyutkan ban dalam kendaraan yang akhirnya sampai pada sebuah dam.

Jika belum puas, maka pindahlah ke kali Oya yang tak jauh dari Goa Pindul. Dengan menumpang truk dari operator pengunjung akan dibawa menuju hulu sungai dengan melewati hutan ekaliptus. Dari sungai yang mulai mengering pengarungan dengan menggunakan ban dalam di mulai. Sungai yang beraliran pelan ini perlahan-lahan akan menyeret dengan melewati sela-sela bebatuan.

[caption id="attachment_363688" align="aligncenter" width="600" caption="SUngai Oya yang digunakan sebagai lintasan river tubing (dok.pri)."]

1412327094138685077
1412327094138685077
[/caption]

Yang menarik dari pengarungan ini adalah batu-batu besar yang terkikis oleh air sehingga membentuk ornamen yang menarik. Lukisan air inilah yang menghiasi dinding-dinding batu sehingga nampak seperti kue lapis. Beberapa sungai kecil akan memuntahkan airnya ke sungai Oya. Batu-batu besar bak pelindung sungai ini adalah atraksi yang ditampilkan dalam river tubing ini. Bagi yang ingin memacu adrenalin bisa melompat dari atas batu atau jembatan bambu dan membuncah air sungai yang berwarna hijau toska.

Jika memiliki kemampuan dibidang panjat tebing tak ada salahnya melakukan canyoning. Olah raga ekstrim ini dulu dikenal di Eropa 30-40an tahun yang lalu dan mulai menyebar ke penjuru dunia. Olah raga ini adalah menyusuri sungai, jeram dan air terjuan. Dibutuhkan ketrampilan ekstra dan peralatan pengaman untuk melakukan olah raga ini. Masih di gunung kidul, saya akan mencoba canyoning, dengan menuruni salah satu air terjunnya.

[caption id="attachment_363689" align="aligncenter" width="600" caption="Canyoning di curug Gede (dok.pri)."]

1412327136390621810
1412327136390621810
[/caption]

Curug gede salah satu air terjun yang cukup terkenal. Tak jauh dari gunung purba Nglangeran, air terjun ini terletak. Untuk canyoning di lokasi ini bisa dimulai dari jembatan gantung Lemah Abang yang hanya bisa dilewati kendaraan bermotor. Tali carmantle 50 sudah dipersiapkan dan saatnya untuk melakukan kegiatan yang menguras adrenalin dan keringat ini. Dari atas air terjun di pasang jangkar penambat lewat akar-akar pohon dan patok besi yang sudah di tanam.

Setelah ujung tali di kaitkan pada jangkar saatnya dilempar ke dasar air terjun. Kini saatnya descender yang terkait di seat harness dimainkan dengan tali. Gaya gesekan tali dan descender inilah yang akan menjadi rem saat tubuh ini terhempas pelan pelan turun. Sangat menantang karena sekitar 50m akan turun ke dasar air terjun dengan lewat persis di air terjuan. Olah raga ini belum sehebon di beberapa tempat, karena dibutuhkan instruktur yang berpengalaman dan peralatan yang tidak murah. Beruntung saya bisa menikmati olah raga ini.

[caption id="attachment_363692" align="aligncenter" width="600" caption="Menikmati arsiran erosi di bebatuan Lueng Sampang (dok.pri)."]

1412327184851076677
1412327184851076677
[/caption]

Canyoning tak semata-mata menguras adrenalin saja. Jika dicermati, ada sisi lain yang tak boleh dilewatkan. Struktur batuan beserta pola akibat kikisan aliran air sangat menarik. Cobalah canyning di Lueng Sampang yang tak jauh dari Curug Gede. Konon katanya bebatuan di sini mirip dengan grand canyon karena warna dan pola kikisan airnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun