Mohon tunggu...
Dharmesta Indonesia
Dharmesta Indonesia Mohon Tunggu... -

Penyuka Basket dan American Football

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jatuhnya pesawat MH17

20 Juli 2014   06:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa pesawat malaysia airlines MH17 di langit Ukraina yang diduga dilakukan oleh  milisi pro Rusia, akan  berakibat besar pada konflik yang sedang terjadi di  negara tersebut. Penembakan MH17  dapat  menyeret  keterlibatan negara-negara besar.

Contoh dalam sejarah adalah keterlibatan Amerika Serikat pada Pereang Dunia ke 1. Pada awalnya Amerika Serikat di bawah  Presiden Woodrow Wilson berupaya mengambil sikap netral. Namun pada Tanggal 31 Januari 1917, Jerman mengeluarkan kebijakan perang kapal selam tidak terbatas. Dari tanggal 3 Februari 1917 sampai 4 April 1917, 10 kapal dagang  Amerika Serikat ditenggelamkan kapal selam Jerman. Akibatnya pada tanggal 6 April 1917  Amerika Serikat mengumumkan  perang terhadap Jerman.

Tentu saja kemungkinan Amerika Serikat mengirimkan pasukan ke Ukraina sangatlah kecil. Pertama,  ini akan memicu konflik terbuka dengan Rusia. Kedua, sejak awal pemerintahannya Presiden Amerika serikat Barack Obama  mengindari  penerjunan pasukan ke daerah konflik.  Obama lebih memilih kebijakan menyuplai sekutunya yang sedang berkonflik dengan  persenjataan.

Kembali ke konsekuensi penembakan  MH17. Penembakan MH17 akan memudahkan Pemerintah Amerika Serikat dan Negara-Negara Eropa Barat untuk menggalang opini publik untuk mendukung penjualan senjata  ke Pemerintah Ukraina untuk memerangi milisi pro Rusia.

Bila penyelidikan yang dilakukan PBB  menemukan bahwa  milisi pro Rusia adalah pelaku penembakan, milisi pro Rusia akan makin terpojok. Kesadaran  bahwa dunia internasional tidak akan  pernah memberikan dukungan dan ketakutan akan sanksi ekonomi, politik, dan militer akan membuat milisi pro Rusia lebih mudah dibawa ke meja perundingan damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun