Mohon tunggu...
Wayan Dharmayasa Upadhana
Wayan Dharmayasa Upadhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

History and philosophy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arak Bali: Bukan Sekedar Minuman

18 Juni 2023   09:00 Diperbarui: 18 Juni 2023   09:09 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arak Bali (pinterest.com/Local Spirit/)

Arak Bali adalah minuman keras nan beralkohol khas Bali, selain dijadikan minuman pendamping di kala berkumpul dengan teman penggunaannya juga mencakup kepada tradisi dan adat di Bali. Dalam Pergub Nomor 1 Tahun 2020 tentang tata kelola arak Bali seolah memberikan angin segar tehadap pengusaha lokal minuman keras tersebut serta tidak menimbulkan kekhawatiran dengan adanya penangkapan atau penyegelan usaha. Pada tahun 2022 Arak Bali juga menghiasi perhelatan G20 sebagai souvenir/oleh-oleh khas Pulau Dewata, dan di tahun yang sama dalam Surat Keputusan (SK) KEMENDIKBUDRISTEK Nomor 144/P/2022 Tentang Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2022, Arak Bali resmi ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia.

Arak Bali, Kamu Jahat Tapi Enak

Eksistensi minuman ini sudah tak dapat diragukan lagi. Di setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali, Arak Bali sudah mengakar mulai dari minuman di kala berkumpul hingga menjadi sarana di upacara adat/keagamaan. Biasanya Arak Bali akan dijadikan pendamping setelah makan yang bertujuan menambah kenikmatan seusai santapan berat.

Arak Bali juga sudah menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat Bali terutama di wilayah Buleleng dan Karangasem. Tercatat dalam BPOM bahwa Provinsi Bali sebagai produsen arak terbesar di Indonesia dengan rincian 422 merek yang terdaftar.

Tetapi apapun yang berlebihan itu tidaklah baik, Arak Bali dapat memberikan efek kecanduan   yang dapat menyebabkan konsumsi berlebihan sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Di sisi lain peminat akan Arak Bali lumayan banyak, yang tidak hanya orang Bali itu sendiri melainkan juga orang luar non-Bali meminati minuman alkohol khas Pulau Bali ini. Bagi pemula cara untuk menikmati arak ialah dengan mencampurkannya dengan minuman lain seperti Floridina, coca-cola, kratingdaeng, dan lain sebagainya. Ini dilakukan supaya meminimalisir rasa murni dari arak itu sendiri yang memang agak susah diterima oleh lidah kebanyakan orang.

Intinya jika tidak terbiasa minum-minuman beralkohol, mendingan jangan daripada nyusahin orang lain jadinya. Seperti kata orang-orang “minum boleh mabuk jangan” dan dilihat dari realitannya memang benar, banyak orang yang ingin dikatakan ‘keren’ dengan minum-minuman beralkohol khusunya Arak Bali itu sendiri. Ya namanya juga manusia tanggung (baca: remaja) yang sedang mencari jati diri.

Untuk mencari Arak Bali di kampung halamannya sendiri sangat mudah, bahkan jika boleh dibilang lebih mudah dari menulis artikel ini. Biasanya dapat dibeli secara online atau langsung datang saja ke penjualnya dan sudah tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi dalam melakukan transaksi, karena sudah ada regulasi yang mengatur tentang Arak Bali silahkan scroll ke atas untuk membacanya. Saya malas menjelaskan ulang. 

Proses Pembuatan

Arak Bali dikenal sebagai minuman fermentasi serta destilasi yang terbuat dari bahan-bahan alami  diproses secara tradisional sehingga dapat memberikan kenikmatan tiada tara. Dengan rincian bahan-bahan yang digunakan yaitu tuak pohon kelapa, pohon enau atau aren, dan pohon lontar. Pemilihan bahan pembuatan arak didasarkan pada sumber daya alam serta ciri khas desa perajin arak.

Untuk cara pembuatannya, para petani arak mulai menyadap nira pohon kelapa dua kali sehari dalam satu pohon. Lalu nira yang sudah didapatkan akan dikumpulkan didalam gentong berukuran besar (sebesar egomu). Para petani juga kerap memakai kulit kayu bayur atau kutat sebagai media untuk fermentasi.

Sebelumnya, media fermentasi ini harus dikeringkan selama 14-20 hari gak lebih gak kurang harus pas, jangan ngeyel ini semua demi terpuaskannya lidah kalian. Selepas menjalani masa fermentasi yang cukup lama, ya sekitar 2-3 harian nira akan berubah rasa dari manis kayak kamu, iya kamuuu menjadi sedikit keras, ini dikarenakan kadar alkoholnya yang meningkat.

Penyulingan Arak Bali biasanya dilaksanakan mulai dari jam 5 pagi sampai 5 sore. Api yang digunakan untuk menyuling arak harus disesuaikan sedemikian rupa, ini bertujuan untuk menghasilkan cita rasa khas arak yang akan memanjakan lidahmu.

Bukan Sekedar Minuman?

Yak itu benar selain sebagai minuman, Arak Bali juga dapat digunakan sebagai obat penurun panas dengan cara mencelupkan kapas ke satu sloki arak dan ditaruh di bawah pusar bukan dibawah perut. Minuman ini juga memiliki khasiat melancarkan peredaran darah bagi orang-orang yang jarang berolahraga.

Di kalangan pemuda, arak digunakan sebagai media untuk mengluarkan ‘uneg-uneg’ yang menjadi belenggu di kepala serta untuk memperluas pergaulan. Namun perlu diingat, harus bijak dalam mengonsumsinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun