The Sandbox karya Edward Albee adalah salah satu drama pendek yang mampu meninggalkan kesan mendalam meski hanya berdurasi 15 menit. Ditulis pada tahun 1959, drama ini menyentuh isu-isu universal yang masih relevan hingga kini, seperti hubungan keluarga, penghormatan terhadap orang tua, dan makna kematian.
Kisah Singkat yang Sarat Makna
Cerita The Sandbox berpusat pada Mommy, Daddy, dan Grandma. Mereka membawa Grandma ke pantai dan menempatkannya di sebuah sandbox (kotak pasir), simbol dari akhir kehidupannya. Kehadiran The Young Man, yang digambarkan sebagai Malaikat Kematian, menandai perjalanan terakhir Grandma.
Meski ceritanya terlihat sederhana, hubungan dingin antara Mommy, Daddy, dan Grandma menyiratkan kritik tajam terhadap keluarga modern yang sering mengabaikan orang tua mereka. Drama ini penuh dengan sindiran terhadap nilai-nilai masyarakat yang terlalu sibuk mengejar materi dan lupa akan pentingnya empati.
Simbolisme yang Menggugah Pikiran
Albee menggunakan simbolisme untuk menyampaikan pesan kompleks dalam drama ini:
1. Sandbox – Tempat bermain yang biasanya untuk anak-anak ini berubah menjadi simbol kematian, menyoroti ironi kehidupan.
2. Grandma – Melambangkan generasi tua yang sering dianggap beban dalam keluarga modern.
3. The Young Man – Representasi Malaikat Kematian, digambarkan muda dan menarik, menandakan bahwa kematian adalah bagian alami dari kehidupan.
Relevansi di Era Modern
Meski ditulis lebih dari enam dekade lalu, The Sandbox tetap relevan di masa kini. Drama ini mengingatkan kita untuk menghargai orang tua dan memperhatikan hubungan keluarga, terutama di era modern yang sibuk dan cenderung individualistis.
Albee juga mengajak penonton untuk merenungkan makna kehidupan dan kematian, sebuah tema yang selalu menjadi bagian penting dari perjalanan manusia.
Mengapa Perlu Ditonton?
The Sandbox bukan sekadar drama, tetapi juga sebuah refleksi sosial. Dalam durasi singkat, Edward Albee berhasil mengemas kritik, humor, dan filosofi hidup dalam satu karya yang penuh makna. Drama ini cocok bagi siapa saja yang ingin menikmati seni teater sambil merenungkan isu-isu kehidupan yang esensial.
Drama ini mengajarkan bahwa di balik kesederhanaannya, ada pesan mendalam yang bisa mengubah cara kita memandang keluarga, hubungan, dan kehidupan itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H