Mohon tunggu...
J Wicaksono
J Wicaksono Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Kesehatan ingin belajar menulis

Saya suka menulis dan membaca berbagai artikel

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hindia Belanda 1938 dan Mimpi Indonesia Untuk Piala Dunia 2026

11 Januari 2025   10:59 Diperbarui: 11 Januari 2025   11:16 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konfederasi Peserta Piala Dunia 2026 FIFA (Sumber : Bola.com)

Hindia Belanda 1938 dan Mimpi Indonesia Untuk Piala Dunia 2006

Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C, dinilai oleh hampir setiap pandit sepak bola dunia sebagai grup paling panas bagi seantero jagat saat ini. Meski Jepang saat ini kokoh menjadi pemuncak sendirian, kelima sisa tim memiliki peluang berimbang untuk turut lolos ke Piala Dunia 2026 secara langsung maupun demi posisi ke-3 atau 4 demi melanjutkan perjuangan di kualifikasi ronde ke-4 Zona Asia. China sekalipun yang saat ini berada di dasar klasemen, memiliki peluang yang sama dengan Australia, Indonesia, Arab Saudi serta Bahrain untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 mendampingi Jepang.

Hal ini dimungkinkan karena kelima tim memiliki kapasitas dan peruntungannya sendiri-sendiri sehingga mereka saat ini saling berbagi poin sama 6 (kecuali Australia memiliki poin sedikit lebih baik, yakni 7). Bagi setiap pemain sepak bola, piala dunia adalah mimpi tertinggi untuk pencapaian karir masing-masing. Bagi sebuah negara, hal ini akan memperkokoh sendi kebangsaan karena sepak bola sebagai olah raga paling populer di jagat raya merupakan alat pemersatu. Arab Saudi dan Bahrain sebagai negeri Petromigas, dengan kekayaan melimpah tetap menganggap hal ini adalah prestise terbesar.

Australia yang secara geografis merupakan kelompok negara Oceania, demi mimpi piala dunia memilih untuk bergabung ke Konfederasi Asia, utamanya setelah saat itu Oseania sangat kecil peluang lolos akibat harus saling tikam dengan urutan ke-lima klasemen Zona Amerika Selatan (1994, 2002, 2006) atau perwakilan Asia (1998). Baru di kesempatan terakhir mereka (2006) pada upaya menembus piala dunia melalui Zona Oceania, Australia akhirnya untuk pertama kali lolos melalui adu pinalti setelah berbagi agregat 1-1 dengan salah satu raksasa sepak bola pemenang 2 trophi Piala Dunia, Uruguay. Sebelumnya Australia dikandaskan Argentina (1994), Iran (1998) dan Uruguay (2002).

Dalam grup ini, ada Indonesia yang saat ini memiliki peringkat FIFA terendah (127) diantara seluruh kontestan tersisa dari Zona Asia. Meski demikian dengan semangat kesatuan di dukung upaya terbaik, Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-3 klasemen setelah mampu menundukkan Arab Saudi (2-0), imbang dengan Australia (0-0), Bahrain (2-2) serta Arab Saudi (1-1) pada pertandingan pertama.

-

Tim Hindia Belanda Pada Pertandingan vs Hunggaria (Sumber : Dokumen Antara)
Tim Hindia Belanda Pada Pertandingan vs Hunggaria (Sumber : Dokumen Antara)

Indonesia merupakan negara salah satu negara besar di dunia (dari bentang luas wilayah dan penduduk). Dan negeri ini merupakan salah satu negeri dengan jumlah klub ribuan dengan suporter sepak bola terbesar di dunia. akan tetapi kiprah Indonesia menjadi peserta Piala Dunia hanya satu kali, yakni Piala Dunia Perancis tahun 1938 (kala itu bernama Hindia Belanda). Dengan pelatih Johannes Mastenbroek (Belanda), tim ini berkekuatan hanya 17 pemain, antaranya; Kiper: Tan "Bing" Mo Heng (HCTNH Malang), Jack Samuels (Hercules Batavia); Pemain Belakang: Dorst, J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS Soerabaja), Frans G. Hu Kon (Sparta Bandung), Teilherber (Djocoja Djogjakarta); Pemain Tengah: G.H.V.L. Faulhaber (Djocoja Djogjakarta), Frans Alfred Meeng (SVBB Batavia), Achmad Nawir (HBS Soerabaja), Anwar Sutan (VIOS Batavia), G. van den Burgh (SVV Semarang), dan; Depan: Tan Hong Djien (Tiong Hoa Soerabaja), Tan See Han (HBS Soerabaja), Isaac "Tjaak" Pattiwael (VV Jong Ambon Tjimahi), Suvarte Soedarmadji (HBS Soerabaja), M.J. Hans Taihuttu Voetbal Vereniging (VV Jong Ambon Tjimahi), R. Telwe (HBS Soerabaja), Herman Zomers (Hercules Batavia). Menarik dari komposisi ini adalah jumlah pemain depan lebih dominan karena di masa itu sepak bola adalah menyerang dengan rata-rata timmemiliki pola 1-2-7 atau 2-2-6.

Meski kala itu Indonesia masih menjadi wilayah Kolonial Belanda, tim ini adalah tim Indonesia karena Persatuan Sepak Bila Indonesia (PSSI) adalah organisasi yang mengirim mereka setelah berdiri sejak tahun 1927 dengan nama Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB) - Asosiasi Sepak Bola Hindia Belanda sebelum kemudian berubah menjadi berubah menjadi Nederlandsch Indische Voetbal Unie (NIVU) - Persatuan Sepak Bola Hndia Belanda pada tahun 1928. Meski kemudian kalah oleh Hunggaria, Tim Hindia Belanda pada waktu itu terdiri dari pemain yang berlatih di bawah kondisi yang sangat terbatas. Sistem pengembangan pemain dan liga di Indonesia yang masih menjadi wilayah Kolonial Belanda jauh dari kata ideal, tidak seperti sistem yang ada di Eropa, di mana banyak negara telah memiliki akademi sepak bola dan liga profesional.

Akan tetapi apa pun itu, Indonesia kita akui atau tidak adalah negara pertama dari Asia yang berpartisipasi pada Piala Dunia. Catatan sejarah ini tidak akan dapat dihapus oleh siapa pun, bahkan oleh FIFA sekali pun selaku pemangku tanggung jawab tertinggi di dunia sepak bola profesional.

Saat ini dengan poin 6 dimiliki, Indonesia memiliki peluang sama besar dengan pesaing mereka di Grup C Zona Asia. Menghadapi situasi ini, Erick Tohir (ET) selaku ketua umum PSSI berupaya maksimal mewujudkan mimpi Indonesia untuk mengulang sejarah ini. Bermodal pemain yang banyak berkiprah pada berbagai liga profesional di Benua Eropa ditambah pemain yang berkiprah di kompetisi regional dan dalam negeri, Tim Nasional (Timnas) Indonesia memasuki periode generasi emas menggapai mimpi ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun