Mohon tunggu...
J Wicaksono
J Wicaksono Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Kesehatan ingin belajar menulis

Saya suka menulis dan membaca berbagai artikel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ayam Kremes 3 Pejantan, Banyumanik - Semarang

15 Desember 2024   16:55 Diperbarui: 16 Desember 2024   14:13 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung Ayam Kremes 3 Pejantan (Sumber : Youtube)

            Ayam Kremes 3 Pejantan, saat ini telah menjadi salah satu destinasi jajan tradisional dengan konsumen menengah ke atas meski secara tampilan tempat makan sangat sederhana. Hal yang mendorong karena sejak Pandemi Covid-19, tempat makan ini meninggalkan pemanfaatan ayam negeri pada daftar menu, berfokus pada Ayam Pejantan dan Ayam Kampung.

            Kondisi ini tidak serta menurunkan nilai mereka melainkan justru menempatkan usaha mereka pada kelas yang sesuai dengan apa yang ditawarkan pada menu yang dijual. Berlokasi di Jalan Cemara nomor 38, Padangsari, Banyumanik, Semarang tempat makan satu ini memiliki keunikan dimana mereka buka 6 hari dalam sepekan dengan hari jum'at tutup.

            Untuk mengenal lebih jauh tentang Ayam Kremes 3 Pejantan, naskah ini disusun.

Warung Ayam Kremes 3 Pejantan (Sumber : Youtube)
Warung Ayam Kremes 3 Pejantan (Sumber : Youtube)

Sejarah

            Berawal dari keresahan seorang pendiri (Ridho) pada pertengahan tahun 2018 yang mengalami kerugian akibat usaha yang dirintis mengalami kegagalan, Ridho mencoba berdiskusi dengan Nasir Rohidi (seorang pendakwah) yang merupakan guru spiritualnya. Nasir R sendiri, selain merupakan salah satu pengisi rutin pengajian di Pesantren Mahasiswa -Pondok Bina Khoirul Ihsan di dekat Kampus Universitas Diponegoro memiliki keahlian di bidang masak, Ridho adalah alumni universitas dimaksud. Dalam pertemuannya itu, keduanya kemudian berketeguh-an untuk mulai membuka usaha bidang makanan namun saat itu kendala mereka ada di sisi permodalan.

            Mereka berdua memiliki keinginan membangun usaha dari hal yang positif, termasuk modal. Artinya mereka tidak ingin memulai usaha dari hutang atau pinjaman tertentu. Di saat itu, tanpa diduga Ridho bertemu dengan salah satu rekan angkatan kuliahnya, Jibril yang sudah memiliki pekerjaan tetap di salah satu perusahaan konstruksi nasional. Setelah saling menimbang, akhirnya ketiga pemuda ini bermufakat untuk mulai melakukan upaya usaha bersama dengan modal murni dana pribadi diantara mereka.

            Rintangan pertama hadir, yakni lokasi. Lebih sebulan mereka berupaya mencari lokasi yang menurut mereka ideal namun masuk kedalam budgeting yang dimiliki. Hingga tanpa sengaja, saat hampir ketiganya berputus asa, Nasir tanpa sengaja melihat iklan dikontrakkan sebuah rumah di Jalan Cemara Nomor 38 Padangsari, Banyumanik. Setelah itu, ketiganya menemui pemilik dan akhirnya sepakat untuk mengontrak rumah di maksud sebagai lokasi usaha.

            September 2018, mereka mulai membuka usaha bersama dan diberi nama warung makan "Ayam Kremes 3 Pejantan". Alasan dilekatkan nama ini saat itu cukup sederhana dimana usaha itu dimulai dari 3 orang pemuda. Penyematan yang kelak menjadi semacam doa karena akhirnya saat ini warung makan ini menjadi tempat terbaik di Kota Semarang untuk menikmati hidangan Ayam Pejantan yang menjadi menu primadona utama di tempat mereka.

Tentang Logo

Logo (Sumber : Dokumen Keluarga)
Logo (Sumber : Dokumen Keluarga)

            Brand menjadi bagian penting sebuah usaha. Ketiga pemuda ini menyadari, akan tetapi mereka tidak memikirkan dengan sangat atasnya. Ide logo angka 3 muncul dengan sendirinya ketika mereka mencoba membuat banner untuk warung makan mereka. Angka 3 ini melambangkan hal pokok yaitu keberadaan 3 orang pemuda pemrakarsa.

            Logo ini digunakan dan disandingkan dengan nama warung makan miliki mereka.

Proses Produksi

            Menerima bahan produksi dari sentral unggas Penggaron, Semarang, dapur Ayam Kremes 3 Pejantan melakukan pemotongan hewan sendiri demi memastikan ke halal-an produk yang didagangkan.

Pengolahan dipisahkan pada 2 titik, sebagai berikut:

            -           Kediaman salah satu pemilik usaha. Alasannya, untuk menjamin proses pengolahan awal tidak mengganggu kenyamanan warga di sekitar warung yang ada di kawasan cukup padat. Selain itu untuk mengolah bahan mentah menjadi siap goreng dibutuhkan banyak faktor, antaranya ketersediaan air bersih yang cukup dan saluran pembuangan yang baik, tidak mengkontaminasi lingkungan secara luas.

            -           Lokasi dagang. Di lokasi ini disiapkan bahan-bahan non daging.

            Pemisahan ini membawa dampak: minimalisnya hewan pengerat di area warung akibat sedikitnya sampah, dan tidak ada keberatan dari lingkungan akibat aroma kurang nyaman pada proses produksi.

           

Tumbuh Kembang

            Kejujuran dan kepercayaan menjadi landasan untuk Nasir Rohidi, Ridho dan Jibril dalam usaha Ayam Kremes 3 Pejantan. Kedekatan mereka pada agama yang di anut membuat mereka bermufakat untuk menutup gerai pada hari Jum'at demi memberi kesempatan masing-masing untuk melaksanakan ibadah dengan baik.

            Pada awal berdiri, berbagai jenis ayam dipasarkan, mulai dari ayam negeri, ayam pejantan hingga ayam kampung. Selain itu mengikuti kemauan pasar, mereka melengkapi dengan bebek dan ikan air tawar.

            Dalam menggapai peluang ditengah ketatnya industri makanan, mereka menerapkan beberapa poin atas tempat makan mereka:

-           Kremes-an menjadi bagian penting yang dijadikan pelengkap menu utama. Terhadap kremesan ini mereka tidak mematok harga apapun (termasuk bila konsumen meminta lebih atasnya).

-           Rebusan daun pepaya yang tidak pahit setelah melalui proses pengolahan tertentu.

-           Sambel gula aren yang spesial disiapkan selain sambal pada umumnya.

-           Penyajian menggunakan piring saji berbahan rotan dengan alas daun pisang.

-           Memastikan ketersediaan tisu saat konsumen duduk di area makan mereka.

-           Untuk mempertahankan cita rasa produk, mereka mulai memajang dagangan di etasale pada pukul 16.00 wib dengan pertimbangan di jam dimaksud sinar matahari sudah tidak menerpa produk secara langsung. Warung mereka sendiri dapat melayani pelanggan sejak pukul 12.00 (by request) namun produk disimpan di bagian belakang warung.

Lokasi Ayam Kremes 3 Pejantan (Sumber : Gooogle Maps)
Lokasi Ayam Kremes 3 Pejantan (Sumber : Gooogle Maps)

            Berkat upaya serius dengan landas kejujuran dan kepercayaan, dalam waktu satu tahun usaha mereka mulai dikenal luas di Kawasan Banyumanik dan sekitarnya. Covid 19 muncul di Indonesia tahun 2020. Situasi ini mau tidak mau turut mengguncang usaha baru ini. Pembatasan sosial membuat konsumen tidak bisa makan ditempat dan area umum.

            Atas situasi ini, Ayam Kremes 3 Pejantan melakukan gerak cepat dengan memasarkan dagangan secara online. Terhadap upaya retail online, dalam perkembangannya mereka menemukan sebuah hal unik, yaitu memasarkan juga produk ungkep (khusus ayam) selain makanan matang.

            Disinilah roda nasib ditentukan. Dalam kompetisi yang ketat ternyata minat tertinggi atas produk ada pada Ayam Pejantan dengan Ayam Kampung cukup stabil. Ketiga pemilik mencoba melakukan analisa pasar dengan melihat komentar atas produk mereka melalui media sosial. Menurut para pelanggan, secara umum keunggulan mereka ada pada Ayam Pejantan yang hingga tulangnya sangat renyah disamping tentunya daun pepaya dan sambal gula aren.

            Dengan persaingan ketat ayam negeri di pasaran online, produk mereka kurang mampu bersaing sehingga diputuskan pada tahun 2021 mereka stop produksi ayam negeri dan berfokus pada Ayam Pejantan disamping menu lain yang sebelumnya sudah ada. Atas upaya ini, Ayam Kremes 3 Pejantan akhirnya dapat terus bertahan di tengah Pandemi.

            Pasca pandemi, Ayam Kremes 3 Pejantan mentasbihkan diri menjadi salah satu tujuan utama para penikmat ayam pejantan dan ayam kampung pada area Banyumanik dan sekitarnya. Saat ini catatan harian penjualan antaranya Ayam pejantan : 50 ekor (4 potong/ekor), Bebek 20 ekor, Ayam kampung 5 ekor, diluar pilihan menu tambahan seperti ikan dan lainnya. Jumlah ini jika kita datang diatas jam 19.000 wib, hampir dipastikan tidak akan menemukan pilihan menu komplit (karena menu dimaksud sudah habis). Banyak pelanggan menyampaikan untuk menambah jumlah dagangan pada item tertentu (terutama ayam kampung).

            Akan tetapi, dengan bijak disampaikan, porsi ini sudah mengukur kemampuan para pegawai. Jika porsi ditambah, pegawai akan keletihan, hal yang dihindari oleh Nasir, Ridho dan Jibril. Bagi mereka, pegawai seperti keluarga. Bahkan untuk hal paling mendetail sekalipun, para pegawai diberi kesempatan untuk mengetahui. Besar harapan ketiganya, kelak para pegawai dapat mampu membuka usaha yang sama dengan landasan ilmu dari dapur produksi Ayam Kremes 3 Pejantan. Hal yang sangat tidak umum dilakukan kebanyakan pengusaha.

            Terhadap lingkungan sekitar, secara periodik Ayam Kremes 3 Pejantan memberikan secara gratis produk mereka.

Channel Media Sosial yang Pernah Mengulas Ayam Kremes 3 Pejantan

You Tube

https://www.youtube.com/watch?v=N24H2sgAz2Y&t=167s

https://www.youtube.com/watch?v=NTMtAqY5VLY&t=29s

https://youtu.be/vWorL7NR28U?si=GSgf8aWY7tWSOaTH

https://youtu.be/lP3Rq6pitFw?si=46uq8x1zgNx7Z_LC

https://www.youtube.com/watch?v=09aowWyGAOU

https://www.youtube.com/watch?v=qIQvHix0_Hc

https://www.youtube.com/watch?v=k5ZDSW3Fi1s

https://youtube.com/shorts/geULolodujo?si=s6Lyam8ohmWy8Iw-

https://youtube.com/shorts/hvkPTyQ1M-Q?si=bnkv6M7MJPObUDaF

https://youtube.com/shorts/Q49hEUE6Jog?si=pfWyGhiJMKbaTq8V

https://youtube.com/shorts/-cdOoQQhSOI?si=0wywLnSHlfCGP8BZ

Tonton video ini di Facebook

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0bi1mwLgaPZDcu8WZegBU79sFfy7b192oZe9KEkySJJtsdMaA9jJXqmi75QbizH1Ml&id=100052185674575&sfnsn=wiwspwa&mibextid=RUbZ1f

Ulasan di IG

https://www.instagram.com/reel/C21I0hMPEUn/?igsh=MWZzOGc2MjM5YzY3aQ==

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun