Indonesia akan menjalani ujicoba penting menghadapi Tanzania dalam laga persahabatan di Stadion Madya, Kompleks GBK, Jakarta. Pemain-pemain terbaik negeri ini telah berkumpul dan mempersiapkan pertandingan pemanasan Pra Piala Dunia 2026 dibawah tim pelatih yang dipimpin Sin Tae Yok (STY).
2 Juni 2024, Timnas Sepakbola Putra SeniorTanzania datang ke Indonesia sebagai tim dengan peringkat FIFA lebih tinggi dari Indonesia (tepatnya peringkat 119). Tim ini seperti halnya Indonesia banyak memiliki pemain yang berlaga di liga luar negeri, sekurangnya saat ini (yang hadir di Indonesia) ada 9 pemain aboard yang dibawa pelatih  Tanzania Hemed 'Morocco' Suleiman, mereka antara lain; Haji Mnoga (Aldershot Town, Inggris); Novatus Dismas (Shakhtar Donetsk, Ukraina); Morice Michael (RFK Novi Sad, Serbia); Himid Mao (Tala'ea El Gaish, Mesir); Simon Msuva (Alnajmah, Arab Saudi); Cyprian Kachwele (Whitecaps 2, Amerika Serikat); Ben Starkie (Ilkeston Town, Inggris); Charles M'mombwa (Macarthur, Australia); Dan, Kelvin John (Genk, Belgia).
Hal ini tentunya menjadi ujian besar untuk menetapkan strategi permainan menghadapi Irak (6 Juni) dan Filipina (11 Juni) dimana Indonesia harus meraih angka minimal 3 atau satu kemenangan demi satu tempat di penyisihan fase ke-3 Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dalam laga ini Timnas Indonesia akan diperkuat 14 pemain Aboard dengan 1 orang masih menunggu hasil sidang DPR untuk menjadi WNI (Kelvin Verdonk). Mereka akan bahu membahu dengan 10 pemain di liga tertinggi lokal Indonesia. ke 24 punggawa Timnas saat ini, menjadi harapan seluruh anak bangsa dan ujian bagi mereka tidaklah mudah. Irak merupakan raksasa Asia, sementara Filipina, seperti halnya Indonesia tengah membangun kekuatan.
-
STY salah satu pelatih konservatif yang sangat menggandrungi pola 3-4-3 yang mengandalkan kekuatan jelajah pemain sayap yang harus mampu menjangkau seluruh panjang lapangan. Â Beban berat ini ada dipundak; Asnawi Mangkualam (kerap ditunjuk sebagai captain); Sandy Walsh; Shayne Pattynama; Nathan Tjoe A On; Dan, Pratama Arhan; siapapun yang nanti ditunjuk STY sebagai pemain utama. Secara kapasitas, kelima pemain ini saat ini adalah yang terbaik di Indoneia. Mereka harus mampu menghadapi 1 sampai 2 pemain Tanzania yang kemungkinan bermain di sektor sayap.Â
Hal lain, Irak selaku calon lawan sesungguhnya tentu memperhatikan laga ini dengan seksama untuk merentas kelemahan Indonesia yang dapat dieksploitasi di laga tanggal 6 Juni. Tentunya hal ini menjadi pekerjaan rumah lainnya dan STY pasti telah memperhitungkan hal ini.
-
Hal yang menjadi perhatian lain adalah produktifitas, dimana dari 4 laga pada fase grup Indonesia baru menjaringkan 6 gol berbanding 6 kemasukan. Kehadiran sosok striker murni haus gol hingga saat ini masih dibutuhkan.Hal ini bukan mengecilkan arti kehadiran Ragnar Oratmangoen danRafael Struick, namun sesungguhnya keduanya bukanlah penyerang dengan kategori dimaksud, melainkan adalah penyerang yang memiliki kecerdasan mengolah bola serta membuka ruang di lini pertahanan lawan.
-
Terhadap lini tengah; Mascelino Ferdinang; Egy Maulana Fikri; Malik Rizaldi (Pemain yang baru dicoba dipanggil); Ricky Kambuaya; Dan, Yacob Sayuri; diharapkan kreatifitasnya (siapapun yang bermain) untuk memberikan peluang para pemain depan menciptakan gol. Dibelakang mereka: Tom Haye menjadi pemimpin penting menyeimbangkan kekuatan pertahanan dan penyerangan dibantu Ivar Jenner.
-
Secara keseluruhan, tim ini memiliki kelayakan kemampuan menjadi yang terbaik untuk kawasan Asia Tenggara, namun untuk bersaing demi satu tiket piala dunia, harus kita akui bersama butuh upaya lebih keras. Dan ujian sesungguhnya adalah pada 2 partai Pra Piala dunia setelah persahabatan dengan Tanzania.
-
Terhadap angka 3 yang menjadi keharusan, penulis melihat diberbagai media kerap disebutkan
"Kita hanya butuh 1 kemengan untuk melaju ke tahap berikutnya".
Kata hanya menjadi perhatian serius karena memiliki makna merendahkan arti pertandingan itu sendiri. menurut penulis sebaiknya kita tinggalkan hal seperti ini demi menjaga asa positif yang tengah dibangun.
"Kita butuh 1 kemenangan untuk melaju ke tahap nerikutnya".
Adalah kalimat yang menurut penulis lebih tepat padanya.
-
Apapun itu, mimpi melangkah membutuhkan perjuangan yang keras. Perjuangan yang sebaiknya tidak diberi embel-embel hanya.
-
Mengepaklah Garudaku, Kita Bisa Jika Berjuang Dengan Sebaik Mungkin Yang Kita Punya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H