Aliansi Quad, yang diprakarsai oleh Jepang, hingga saat ini mendapat respon positif dari negara anggotanya. Mereka secara politik membentuk suatu pakta pertahanan mirip NATO di kawasan Asia dan Pasifik.
      Pada Maret 2021, ditengah Pandemi Covid-19, negara-negara angota Quad membuat sebuah pernyataan bersama yang dikenal dengan, "The Spirit of the Quad", didalamnya memuat beberapa poin penting yang secara politis mengusik Tiongkok terutama dalam hal visi bersama untuk Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka dan tatanan maritim berbasis aturan di laut Tiongkok Timur dan Selatan. Hal ini merupakan sebuah pernyataan sikap yang tegas untuk meng-counter klaim maritim Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan. Pada tahun 2023, gabungan kekuatan ekonomi empat negara anggota Aliansi Quad sebesar US$36,7 triliun (34,7% dari produk dunia bruto).(IMF, 2023) Hal ini memberikan tekanan politik dan ekonomi yang besar terhadap Tiongkok yang tengah memperluas dan memperkuat hegemoninya di Asia dan dunia apalagi terakhir, aliansi ini mulai mengundang negara lain dikawasan Asia Pasifik seperti Korea Selatan, Vietnam dan Selandia Baru.
      Tiongkok. Tahun 1978 Tiongkok yang selama ratusan tahun menutup diri mulai membuka diri pada percaturan ekonomi global melalui pernyataan Deng Xioping yang terkenal,"It doesn't matter whether the cat is black or wihte, as long it catches mice". Tidak penting apakah kucing itu hitam atau putih, selama dia bisa menangkap tikus. Maknanya, sejak mencanangkan hal ini, Tiongkok tidak peduli latar belakang paham, komunis, sosialis atau kapitalis. Yang penting dapat memajukan negara. Mereka tidak menganggap penting privacy product sehingga kekuatan 1,3 Miliar penduduk mampu secara bersama berkembang.
      Saat ini Pendapatan Domestik Bruto-PDB Tiongkok mencapai U$ 15,6 Triliun (2021) hampir menyamai Amerika (U$ 23,3 Triliun). Berdasarkan Index channel.com, dalam waktu minimal 2-3 tahun PDB mereka akan melampaui Amerika. Saat ini, kekayaan bersih Tiongkok sudah diatas Amerika. Kekuatan besar besar ekonomi ini ditunjang dengan kekuatan militer. Untuk Angkatan laut, Tiongkok saat ini total memiliki kapal tempur permukaan dan bawah air ratusan. Terdiri dari 2 kapal induk yang sudah beroperasional penuh yang ditunjang gugus tugasnya yang terdiri antara lain, 36 destroyer, 52 frigate, 50 Corvete ditambah 74 Kapal selam (Widodo, 2020). Jumlah ini masih akan segera ditambah dengan kapal induk terbesar Fujian (Type 003) yang mampu mengangkut 84 jet tempur dipersenjatai rudal jarak pendek, menengah hingga jarak jauh. Tentunya hal ini sebuah kekuatan yang masive yang hanya akan mampu diimbangi oleh Amerika Serikat.
      Keberadaan kedua kubu kekuatan ini di kawasan Asia, merupakan sebuah pekerjaan rumah bagi negara di kawasan Asia yang secara geografis berada di jantung masalah seperti Indonesia.
Â
PENUTUP
      Keberadaan Aliansi Quad terkait rivalitasnya dengan Tiongkok memicu efek donimo global di beberapa bidang dasar sebuah negara. Kita Indonesia dengan politik bebas aktif harus senantiasa menjalin hubungan kerjasama baik dengan seluruh bangsa termasuk mereka yang tergabung di Aliansi Quad serta negara Tiongkok. hubungan dimaksud dalam kesetaraan sebagai bangsa dan senantiasa tidak memihak pada pihak manapun
     Â
REFERENSI