Mohon tunggu...
J Wicaksono
J Wicaksono Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Kesehatan ingin belajar menulis

Saya suka menulis dan membaca berbagai artikel

Selanjutnya

Tutup

Bola

Seri Legenda Sepak Bola Indonesia Bagian 1: Herry Kiswanto

10 Maret 2024   14:20 Diperbarui: 10 Maret 2024   14:28 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HERRY KISWANTO

Jika kita mencari figur panutan dalam dunia sepakbola Indonesia maka jawaban terdepan adalah sosok Herry Kiswanto. Kala aktif bermain, beliau merupakan libero handal sekaligus salah satu yang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Memperkuat 5 klub selama 17 tahun berkarir dengan 40 kali membela timnas (mencetak 3 gol selama bermain untuk timnas).

Yang membuat beliau menjadi yang terdepan adalah sportifitas dan kepemimpinan di lapangan selama pertandingan. Sepanjang karir beliau hanya sekali mendapatkan kartu kuning itu pun diperoleh bukan akibat sebuah pelanggaran melainkan dianggap protes berlebih oleh wasit dalam pertandingan antara Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) dan Pelita Jaya pada era Galatama.

Masih teringat di benak penulis, kala itu wasit memberikan pelanggaran yang menguntungkan Pelita Jaya selaku tuan rumah. Herry Kiswanto dalam kapasitasnya sebagai kapten tim KTB melakukan protes dan di ganjar kartu kuning. Pertandingan itu sendiri ditayangkan TVRI. Saat menyaksikan pertandingan, penulis merasa greget terhadap keputusan kartu kuning wasit kala itu.

Bola Sport.com
Bola Sport.com

Rekam Jejak

Pada saat menjadi bagian Timnas, Herry berhasil membawa Indonesia lolos dari Grup 1A Pra Piala Dunia 1986 setelah mengatasi Thailand (tandang kandang dengan skor sama, masing-masing 1-0), menang dan kalah melawan Bangladesh (2-0 di kandang serta kalah 1-2 saat tandang) serta menang 2-1 atas Indian di Stadiun Utama Senayan (Sekarang GBK) dan terakhir pada partai krusial berhasil menahan India 1-1 di New Delhi. Catatan ini hingga sekarang belum dapat diulang oleh generasi-generasi Timnas berikutnya.

Herry turut menjadi bagian Timnas yang lolos ke semifinal Asian Games 1986 dan peraih medali emas sepak bola di Sea Games pada tahun 1987. Total, selama aktif bermain, Herry membela Timnas selama 15 tahun (1981-1996) meski disela-selanya tidak seluruhnya turut bermain (misalnya Seagames 1991).

Herry masuk kedalam 22 pemain sepak bola legendaris yang di sematkan pada tahun 2007 saat Finnal Copa Dji Sam Soe bersama nama-nama besar lain seperti Maulwi “Benteng” Saelan, Iswadi “Boncel” Idris, Ronny “Si Kurus” Pattinasarany dan lainnya. Seperti pemain-pemain legendaris lainnya, Herry juga memiliki julukan yakni “Akang”, sebutan ini disematkan karena kepemimpinannya di lapangan meski catatan lain menyatakan orang tuanya berasal dari Ciamis.

Pasca gantung sepatu, Herry melanjutkan karir kepelatihan dengan diawali sebagai asisten pelatih di Timnas (1997 – 2000). Pada periode kepelatihan, Herry pernah mengalami periode buruk ketika dijatuhi sanksi larangan menjadi pelatih seumur hidup akibat insiden Sepak Bola Gajah yang terjadi antara PSS Sleman dan PSIS Semarang (26 Oktober 2014) bersama Ery Fabriyanto, Rumadi dan Supardjiono serta total 50 pemain dari kedua kubu tim disanksi oleh Komisi Disiplin PSSI. Empat tahun pasca keputusan sanksi dari Komisi Disiplin PSSI, 23 pemain termasuk pelatih PSS Sleman, Herry Kriswanto mendapat vonis bebas (Hukuman ini dicabut pada Kongres PSSI 2017). Terakhir di tahun 2019, Akang tercatat sebagai pelatih Sulut United.

Penutup

Demikian sosok Herry “Akang” Kiswanto salah satu legenda sepak bola Indonesia. Semoga dapat menambah wawasan kita bersama dan semoga Timnas Indonesia dapat lolos menuju pentas dunia 2026. Wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun